Selasa, 08 Februari 2022

KISAH PENGALAMAN HIDUP: AKU & BAHASA ARAB (38)

 📒 KISAH PENGALAMAN HIDUP: AKU & BAHASA ARAB (38)



✍️ MENULIS 100 BUKU


Sebelum fokus menulis buku2 pelajaran bahasa Arab, saya pernah juga menulis beberapa buku. Tema buku seputar motivasi agama & motivasi umum. Sebagian buku sudah pernah diterbitkan oleh beberapa penerbit.


Waktu itu, saya sempat punya keinginan untuk menulis minimal 50 buku selama hidup di dunia ini. Harapan saya, semoga buku2 itu nanti bisa menjadi amal jariyah bagi saya.


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:


إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ


“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, dan anak sholih yang mendoakannnya” (HR. Muslim)


Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa Sallam juga bersabda:


من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه


“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya”. (HR. Muslim)


*****


Sekarang, keinginan saya   sedikit berubah. Saya ingin tambah jumlah buku yang ingin saya tulis. Target saya, sebelum meninggal, minimal saya sudah menulis 100 buku untuk diwariskan kepada generasi setelah saya nanti.


Kalau dihitung-hitung, buku yang sudah saya tulis sekarang telah lebih dari 50 judul buku. Kebanyakannya buku pelajaran bahasa Arab. Sebagian besarnya masih dicetak, dan sebagian kecilnya sudah tidak diterbitkan lagi.


Sepertinya sekarang saya ingin fokus menulis buku2 pelajaran bahasa Arab. Terutama yang berkaitan dengan kaidah ilmu Nahwu dan Shorof. Tentunya untuk tingkatan pemula.


Kenapa saya lebih memilih menulis buku2 bahasa Arab untuk pemula?


Paling tidak, ada tiga alasan: Pertama, karena baru itu yang saya mampu. Keilmuan bahasa Arab saya baru bisa dipakai untuk mengajarkan para pemula.


Kedua, lebih mudah menyusunnya. Tidak harus mengkaji kaidah2 tingkat tinggi yang njlimet.


Ketiga, banyak calon pembacanya. Sebab, jumlah pelajar pemula paling banyak, dibanding pelajar tingkat lanjutan.


Nah, ini...


Kemudian, saya ingin menulis buku yang sebisa mungkin mudah dipahami oleh para pelajar pemula. Dalam menyusun buku, saya memiliki prinsip sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam:


 يَسِّرُوْا وَلاَ تُعَسِّرُوْا، وَبَشِّرُوْا وَلاَ تُنَفِّرُوْا 


"Permudahlah, jangan kalian mempersulit; berilah kabar gembira, jangan kalian membuat orang lari”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)


Menurut saya, para pelajar pemula harus diberi materi yang mudah2 dulu. Supaya mereka semakin semangat untuk belajar, dan tidak berhenti belajar di tengah jalan.


*****


Jika diberi kemampuan, ingin juga nanti saya menulis buku seputar ilmu Balaghah. Tentunya dengan penyampaian yang mudah dipahami. Supaya nanti, kaum Muslimin bisa merasakan keindahan bahasa al-Qur'an.


Mungkin cerita saya sampai sini dulu. Semoga bisa diambil pelajaran darinya.


Insya Allah, kisah ini akan saya kumpulkan jadi buku. Apa yang sudah saya sampaikan, akan saya lengkapi lagi. 


Kalau ada masukan, silakan tulis di kolom komentar 👇


✊SEMANGAT BELAJAR✊


✍️SELESAI✍️


@MuhammadMujianto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar