Senin, 21 Februari 2022

AKU & BAHASA ARAB (BAB 1): KENAPA SAYA MENULIS BUKU INI?

 


BAB 1

KENAPA SAYA MENULIS BUKU INI?


بسم الله الرحمن الرحيم

الحمد لله ربّ العالَمِين والصّلاة والسّلام على أشرف الأنبياء والْمُرسلين وعلى آله وأصحابه أجمعين


Kawan-kawan yang saya cintai...


Perlu saya sampaikan di awal bahwa saya bukanlah pakar bahasa Arab. Ilmu bahasa Arab saya masih sangat sedikit. Banyak materi yang belum saya pelajari.


Lalu, kenapa saya menulis buku ini?


Ada beberapa alasan yang mendorong saya untuk menulis buku ini. Berikut ini diantaranya:


Pertama, saya ingin mewariskan ilmu yang bermanfaat. Saya ingin meninggalkan jejak berharga di dunia ini. Semoga dengan begitu, kelak saya akan mendapakan pahala mengalir, meskipun jasad saya telah terbaring sendiri di celah sempit liang lahat.


Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

“Jika seseorang telah meninggal dunia, maka terputuslah amalannya, kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, dan anak shalih yang mendoakannnya”. (HR. Muslim)


Kedua, saya ingin mendapatkan pahala yang banyak karena telah menunjuki orang lain pada kebaikan.


Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa Sallam juga bersabda:

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya”. (HR. Muslim)

Ketiga, saya ingin memberikan pencerahan kepada orang-orang yang baru belajar bahasa Arab, terutama yang belajarnya di luar pondok pesantren. Sebab saya perhatikan, sekarang ini banyak orang yang ingin bisa bahasa Arab. Namun, banyak yang tidak tahu caranya. Akhirnya, mereka salah jalan, sehingga tidak sampai pada tujuan.


Oleh karena itu, lewat sharing pengalaman ini, saya berharap para pembaca bisa mendapatkan gambaran yang jelas tentang cara mempelajari bahasa Arab di tingkat pemula.


Selain itu, yang keempat, saya juga ingin memberi contoh kepada orang-orang yang punya pengalaman lebih hebat dari saya, agar mereka mau juga berbagi pengalamannya. Harapan saya, setelah buku ini terbit, banyak yang termotivasi untuk sharing pengalaman hidup kepada orang lain lewat buku.


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:

مَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً حَسَنَةً فَلَهُ أَجْرُهَا وَأَجْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا بَعْدَهُ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْءٌ وَمَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً سَيِّئَةً كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْءٌ

Barangsiapa membuat contoh yang baik dalam Islam, maka dia akan mendapatkan pahalanya dan pahala orang yang mengamalkannya setelahnya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Barangsiapa yang membuat contoh jelek dalam Islam, maka dia akan mendapat dosanya dan dosa orang yang mengamalkannya setelahnya, tanpa mengurangi dosa-dosa mereka sedikitpun”. (HR. Muslim)


Nah, inilah diantara alasan saya menulis buku ini. Semoga bisa dipahami.


*****


Karena cerita yang akan saya sampaikan ini terkait peristiwa yang sudah berlangsung cukup lama, maka saya menuliskannya berdasarkan apa yang teringat di benak saya sekarang ini. Semoga tidak ada yang keliru.


Insya Allah, meskipun tidak sama persis dengan kejadian sebenarnya, secara umum intinya sama. Tujuan terpentingnya, ada pelajaran berharga yang bisa diambil dari cerita yang akan saya sampaikan ini.


Semoga yang sedikit ini bermanfaat untuk diri saya pribadi dan juga untuk masyarakat.


Bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar