Rabu, 13 April 2022

AKU & BAHASA ARAB (BAB 15): BELAJAR TERJEMAH

 


BAB 15

BELAJAR TERJEMAH



Untuk bisa baca kitab gundul, paling tidak ada tiga hal yang harus kita lakukan. Pertama, belajar kaidah Nahwu Shorof. Minimal sampai tingkat menengah.

Kedua, menghafal banyak mufrodat. Dan yang ketiga, banyak latihan baca dan menerjemahkan.


*****

Waktu itu, setelah belajar kaidah Nahwu Shorof tingkat dasar, saya jadi semangat untuk latihan baca dan menerjemahkan kitab gundul. Senang rasanya kala itu kalau bisa mendapatkan kitab gundul dan versi terjemahannya.

Ada beberapa kitab gundul yang saya punya waktu itu plus terjemahannya. Diantaranya

kitab Ilmu Ushul Bida' karya Syaikh Ali Hasan rahimahullah dan kitab Rof'ul Malam karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah.

Cara belajar saya waktu itu, pertama-tama saya baca dulu kitab yang berbahasa Arab. Saya berusaha terjemahkan. Kalau ada kata yang asing, saya buka kamus. Kemudian, saya coba cocokan hasil terjemahan saya dengan buku terjemahan.

Alhamdulillah, dengan cara ini, hafalan mufrodat saya semakin bertambah. Namun waktu itu, saya masih kesulitan untuk menentukan posisi setiap kata dalam kalimat. Sebab, ilmu Nahwu saya masih sangat dasar.

Kemudian juga, setelah saya evaluasi, cara belajar yang saya lakukan kurang tepat dari sisi pemilihan kitab panduan yang digunakan. Seharusnya, saya mulai dari yang mudah terlebih dahulu. Misalnya dari rangkaian kata atau cerita pendek. Atau, mulai dari membaca kutipan kitab dulu.

Namun, itulah yang dulu saya lakukan. Sebab sarana belajar yang saya punya cuma itu.

Pernah suatu ketika, seorang kawan melihat saya sedang latihan baca dan menerjemahkan kitab gundul. Dia sudah bisa bahasa Arab. Begitu tahu judul kitab yang saya gunakan, dia berucap: “Wah, berat itu…. Susah bahasanya….”


Demikian kurang lebih komentarnya. Waktu itu, saya tidak terlalu pedulikan ucapannya. Latihan terus saya lanjutkan.



Bersambung..



Tidak ada komentar:

Posting Komentar