Rabu, 13 April 2022

AKU & BAHASA ARAB (BAB 13): LATIHAN BACA ARAB GUNDUL

 


BAB 13

LATIHAN BACA ARAB GUNDUL



Teori tidak akan bermanfaat banyak jika tidak diiringi praktik. Terkadang, kita paham saat belajar teori. Tapi, saat praktik, kita masih kebingungan.

Seperti mahasiswa pertanian yang diajari teori cara mencangkok tanaman. Saat di kelas, mereka paham penjelasan dosen. Tapi, kalau sudah turun ke lapangan, belum tentu mereka bisa.

Sama halnya dengan bahasa Arab. Banyak yang bisa dengan mudah memahami kaidah Nahwu dan Shorof. Namun, kalau diminta baca kitab, mereka keteteran. Tidak lancar. Masih terbata-bata.

Oleh karena itu, kalau ingin bisa baca kitab gundul, selain kita harus belajar kaidah Nahwu dan Shorof, kita juga harus rajin praktik. Kita harus sering-sering latihan baca dan menerjemahkan kitab gundul.


*****

Setelah saya pelajari beberapa kitab Nahwu dan Shorof dasar, saya coba berlatih membaca tulisan bahasa Arab yang tanpa harokat (arab gundul). Karena tidak ada guru yang bisa mengajarkan, maka saya latihan secara mandiri.

Paling tidak, ada dua cara yang saya lakukan waktu itu.

Pertama, saya tulis ulang di buku ayat atau hadits yang belum saya hafal. Saya biarkan tanpa harokat. Setelah itu, saya coba beri harokat dan analisa. Kemudian, saya cocokan dengan ayat dan hadits yang sudah berharokat.

Jika nanti ada perbedaan, saya coba kaji. Kenapa bisa begitu? Kira-kira apa kedudukan kata itu dalam kalimat?

Kedua, saya berusaha mencari kitab dua versi. Maksudnya, versi gundul dan versi berharokat. Saya beli dua-duanya. Kemudian, kitab yang gundul coba saya baca. Kalau ada harokat yang beda dengan kitab yang berharokat, maka saya coba kaji.

Ini yang dulu saya lakukan. Tentu saja, cara ini kurang efektif. Tapi, baru itu yang bisa saya kerjakan. Daripada tidak latihan sama sekali, ya nggak?

***

Sebenarnya menurut saya, cara latihan baca arab gundul yang efektif itu begini. Pertama, kita cari buku berbahasa Arab yang ringkas yang kira-kira bahasanya mudah untuk dipahami oleh pemula. Kalau tidak tahu, coba kita konsultasi kepada orang-orang yang sudah mahir bahasa Arab. Biasanya kitab-kitab akidah banyak yang ringkas. Kita bisa gunakan kitab-kitab dengan tema ini untuk sarana latihan baca arab gundul.

Kedua, kita minta bantuan orang yang bisa bahasa Arab untuk menerjemahkan perkata dan menjelaskan semua kedudukan kata yang ada di dalam kitab yang kita jadikan sarana untuk berlatih.

Ketiga, kita baca berulang-ulang kitab kecil itu (setelah diterjemahkan dan dijelaskan kedudukan katanya), sambil kita ingat-ingat kaidah yang sudah kita pelajari.

Keempat, ketika selesai satu kitab, kita cari kitab lain lagi yang ringkas dan mudah, kemudian kita lakukan langkah-langkah seperti di atas.

Demikian kurang lebih cara praktis untuk bisa membaca dan menerjemahkan kitab berbahasa Arab. Atau, kalau mau lebih praktis lagi, kita datangi ustadz, kemudian kita belajar langsung ke beliau. Insya Allah, cara ini lebih efektif.


*****

Dengan sering latihan, saya semakin lancar baca kitab gundul, walaupun banyak yang saya sukunkan harokat akhir katanya. Perbendaharaan kosakata saya pun semakin banyak.

Namun, karena ilmu Nahwu yang saya kuasai masih sangat dasar, kesulitan masih sering saya jumpai. Banyak hal yang belum saya ketahui dan pahami. Sehingga, saya pun tertarik untuk terus belajar mendalami ilmu Nahwu.


Bersambung...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar