Selasa, 30 Agustus 2022

BAB 13: BERSAMA SAMPAI TUA


BAB 13

BERSAMA SAMPAI TUA


Pernah suatu ketika, timbul pertanyaan dalam hati. Kenapa orang-orang tua dulu, rumah tangganya bisa awet. Mereka bisa bersama sampai tua. Hingga bercucu dan bercicit.


Sedangkan orang-orang jaman sekarang, saya perhatikan, banyak yang rumah tangganya tak langgeng. Hanya bertahan sebentar. Ada yang pacaran bertahun-tahun, begitu menikah, tak lama kemudian mereka bercerai.


Kenapa ini bisa terjadi? Kenapa orang tua dulu, meskipun banyak diantara mereka tak sekolah tinggi, tapi mereka bisa pandai mengemudikan bahtera rumah tangga? Beda dengan orang jaman sekarang. Padahal, orang sekarang banyak yang berpendidikan tinggi.


Entahlah, Saya tidak tahu jawaban pastinya. Banyak faktor tentunya.


Tapi, ada satu hal penting yang saya lihat diamalkan oleh orang-orang tua dulu. Mereka paham tugas masing-masing. Mereka paham hak dan kewajiban mereka masing-masing.


Saya perhatikan kehidupan beberapa orang yang saya kenal, mereka melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan oleh para pemain sepak bola. Maksudnya?


Begini…


Kalau sebuah tim sepak bola ingin menang, para pemainnya tentu harus disiplin menjalankan tugasnya masing-masing. Ada yang bertahan dan ada yang menyerang.


Kalau pemain belakang butuh bantuan, pemain depan turun membantu. Kalau pemain depan butuh bantuan, pemain belakang maju untuk membantu serangan. Intinya, setiap pemain harus paham dulu tugas masing-masing, kemudian pandai melihat situasi.


Nah, ini pula yang saya lihat dilakukan oleh orang-orang tua dulu. Sudah turun-temurun, tugas suami adalah mencari nafkah. Mereka keluar rumah bekerja mencari uang. Sedangkan istri di rumah mengurus rumah.


Kalau suami sedang butuh bantuan (misalnya, sedang menganggur), maka istri bisa membantu mencari tambahan uang. Bisa lewat jualan atau ikut bekerja di tempat yang layak untuknya. Tapi yang penting, tugas utamanya di rumah sudah terselesaikan.


Begitupun saat istri sedang butuh bantuan (misalnya, sedang sakit atau baru melahirkan), maka suami bisa membantu untuk meringankan tugas istri. Bisa suami yang terjun langsung atau mencarikan orang lain yang bisa menggantikan tugas istri (Maksudnya mencarikan pembantu, bukan mencari istri ke-2 hehe… Jangan salah paham dulu...).


Biasanya, masalah akan timbul jika suami-istri tidak bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Misalnya, suami yang malas mencari nafkah, atau istri yang lalai mengurus rumah. Tapi, kalau suami-istri bisa mejalankan tugasnya dengan baik, biasanya hidup mereka terlihat adem-ayem saja.


Tidak masalah seandainya suami dan istri sama-sama bekerja mencari uang. Misalnya, suami kerja kantor, sedangkan istri mengajar di sekolah. Yang penting, tugas utama mereka bisa terselesaikan dengan baik. Nafkah tercukupi dan urusan rumah terselesaikan dengan baik.


Naah…


Inilah yang saya lihat ada pada orang-orang tua jaman dulu. Ini pula yang saya yakin termasuk faktor penyebab rumah tangga mereka bisa langgeng. Mereka bisa bersama sampai tua.


Namun memang, jaman telah berubah. Sekarang, godaan setan penghancur kebahagiaan rumah tangga semakin banyak. Butuh ilmu dan keimanan yang kuat dalam menghadapinya. Hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala kita minta perlindungan.


Semoga kita dikaruniai rumah tangga yang tenteram, penuh cinta, dan penuh kasih sayang. Sakinah, mawaddah, wa rahmah… Hingga maut datang menjemput.


Amiin ya Rabbal ‘aalamiin...





Tidak ada komentar:

Posting Komentar