Rabu, 11 Maret 2015

PERCAKAPAN (PELAJARAN 1)



PELAJARAN 1
MEMBUAT PERTANYAAN
           
Dalam sebuah percakapan, umumnya yang terjadi adalah soal-jawab antara beberapa orang. Oleh karena itu, agar bisa bercakap-cakap perlu terlebih dahulu mengerti cara membuat pertanyaan.
            Berikut ini sedikit penjelasan tentang cara membuat pertanyaan dalam bahasa Arab.
           
Misalnya ada sebuah informasi:
اَلْمَسْجِدُ كَبِيْرٌ. ذَهَبَ عَلِيٌّ إِلَى الْمَسْجِدِ صَبَاحًا بِالدَّرَّاجَةِ لِيَدْرُسَ الْعَرَبِيَّةَ هُنَاكَ
Masjid itu besar. Ali pergi ke masjid itu pagi hari dengan sepeda
untuk belajar bahasa Arab di sana.

Maka, dari informasi ini kita bisa buat pertanyaan dan jawaban sebagai berikut:
JAWABAN
PERTANYAAN
KATA TANYA
NO
نَعَمْ
هَلْ اَلْمَسْجِدُ كَبِيْرٌ ؟
أَ / هَلْ
1
Ya
Apakah Masjid itu besar ?
Apakah ?
لاَ
هَلْ اَلْمَسْجِدُ صَغِيْرٌ ؟
أَ / هَلْ
2
Tidak
Apakah masjid itu kecil ?
Apakah ?
عَلِيٌّ
مَنْ ذَهَبَ إِلَى الْمَسْجِدِ ؟
مَنْ
3
Ali
Siapa pergi ke masjid itu
Siapa ?
إِلَى الْمَسْجِدِ
إِلَى أَيْنَ عَلِيٌّ ؟
إِلَى أَيْنَ
4
Ke masjid itu
Ke mana Ali ?
Ke Mana ?
صَبَاحًا
مَتَى ذَهَبَ عَلِيٌّ ؟
مَتَى
5
Pagi hari
Kapan Ali pergi ?
Kapan ?
بِالدَّرَّاجَةِ
كَيْفَ / بِمَ ذَهَبَ عَلِيٌّ ؟
كَيْفَ / بِمَ
6
Dengan sepeda
Bagaimana/Dengan apa Ali pergi?
Dengan apa ? / Bagaimana?
لِيَدْرُسَ الْعَرَبِيَّةَ
لِمَاذَا ذَهَبَ عَلِيٌّ إِلَى الْمَسْجِدِ ؟
لِمَاذَا
7
Untuk belajar bahasa Arab
Untuk apa Ali pergi ke masjid itu?
Kenapa/Untuk apa ?
اَلْعَرَبِيَّةَ
مَاذَا سَيَدْرُسُ عَلِيٌّ هُنَاكَ ؟
مَاذَا
8
Bahasa Arab
Apa yang akan Ali perlajari di sana (di masjid itu) ?
Apa ?
فِي الْمَسْجِدِ
أَيْنَ سَيَدْرُسُ عَلِيٌّ اَلْعَرَبِيَّةَ ؟
أَيْنَ
9
Di masjid
Di mana Ali akan belajar bahasa Arab ?
Di mana ?



CATATAN:
1.      Jawaban dari pertanyaan “أَ/هَلْ”, hanya ada DUA kemungkinan: IYA (نَعَمْ) atau TIDAK (لَا).
2.      Huruf LI (لِ) jika bertemu ISIM, maka menjadi HURUF JAR, yaitu huruf yang menyebabkan ISIM yang terletak setelahnya menjadi berharokat KASROH.
3.      Huruf LI (لِ) jika bertemu dengan FI’IL MUDHORE, maka menjadi HURUF NASHOB, yaitu huruf yang menyebabkan FI’IL MUDHORE yang terletak setelahnya menjadi berharokat FATHAH (Lihat contoh di atas).


LATIHAN:

Buatlah PERTANYAAN sebanyak-banyaknya dari INFORMASI berikut:

عَلِيٌّ فِي الْغُرْفَةِ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ. عَلِيٌّ وَلَدٌ صَالِحٌ. كُلَّ يَوْمٍ يَذْهَبُ عَلِيٌّ إِلَى الْمَسْجِدِ لِيُصَلِّيَ هُنَاكَ. يَذْهَبُ عَلِيٌّ بِالْجَوَّالَةِ الْجَمِيْلَةِ.
Ali di kamar sedang membaca Al-Qur’an. Ali adalah seorang anak yang shalih. Setiap hari Ali pergi ke masjid untuk shalat di sana. Dia pergi dengan sepeda motor yang bagus.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar