Selasa, 19 Agustus 2025

PERUBAHAN

 


✍️Catatan Akhir Pekan 


📒PERUBAHAN


Dulu, ada sebuah perkataan yang sangat populer. Bunyinya begini:


"Barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka dia termasuk orang yang beruntung; barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka dia temasuk orang yang merugi; dan barang siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka dia termasuk orang yang celaka."


Sepintas, perkataan ini bagus. Mendorong orang untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik dari hari kehari.


Tapi, kata guru saya (beliau seorang peneliti hadits), perkataan ini tidak benar. Sebab, kata beliau, iman itu naik turun. Kalau iman lagi naik, orang akan semangat melakukan ketaatan. Tapi, kalau iman lagi turun, ketaatan nya berkurang. 


Ini adalah hal yang wajar terjadi pada orang2 yang beriman. Bahkan terjadi juga pada orang2 shalih jaman dulu.


Namun, selama mereka masih beriman, maka mereka masih dalam dalam golongan orang2 yang beruntung. Meskipun amalan hari ini lebih sedikit dari amalan hari sebelumnya. Jika masih ada iman di dalam diri mereka, kelak di akhirat, mereka akan dimasukan ke dalam Surga. Meskipun tingkatan surganya beda2.


Saya lupa, apakah guru saya mengatakan perkataan ini termasuk hadits lemah atau palsu. Yang jelas, menurut beliau, perkataan ini tidak tepat.


*****


Ternyata memang, setelah dikaji lebih teliti, perkataan ini masuk kategori hadits yang tidak sahih (tidak valid). Namun sayangnya, hadits ini sudah banyak tersebar di masyarakat. 


Yang mau baca ulasannya, silakan menuju link yang saya berikan di bagian daftar pustaka di akhir tulisan ini.


*****


Namun, terlepas dari itu semua, perkataan ini menurut saya memang mengandung motivasi bagi kita semua untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Supaya kita menjadi manusia yang lebih baik dari hari kehari. Jadi tujuannya benar dan bagus, meskipun cara menyampaikannya keliru.


*****


Tapi begini..


Waktu itu kan ibarat modal. Kalau kita sebagai seorang pedagang, kita tentu ingin modal yang kita miliki itu menghasilkan keuntungan, bukan? Bahkan keuntungan yang kita harapkan adalah keuntungan yang sangat besar.


Nah, kalau untuk urusan dunia saja kita ingin selalu untung besar, mestinya untuk urusan akhirat kita harus lebih semangat lagi. 


Kita harus gunakan waktu yang diberikan Allah Subhanahu wa Ta'ala ini untuk mencari keuntungan sebesar2nya sebagai bekal hidup di kampung akhirat.


Lalu, bagaimana caranya supaya kita bisa menjadi manusia yang terus bertumbuh menjadi lebih baik dari hari ke hari?


Caranya, dengan kita berusaha melakukan peningkatan pada hal2 berikut:


💦PENINGKATAN IMAN

Kita berusaha agar iman kita bisa terus meningkat dari hari kehari. Caranya dengan kita terus melakukan berbagai macam ketaatan yang kita mampu.


Ulama ada yang berkata:


الإيمانُ يزيدُ بالطَّاعةِ، ويَنقُصُ بالمعصيةِ، ويَقْوى بالعِلمِ، ويَضعُفُ بالجَهلِ، ويَخرُجُ بالكُفرِ


"Iman itu bertambah dengan ketaatan, berkurang dengan kemaksiatan, menguat dengan ilmu, melemah dengan kebodohan dan keluar (hilang) dengan kekafiran."


Jadi, agar iman kita terus meningkat dan menguat, maka kita harus terus berusaha berbuat ketaatan, menjauhi kemaksiatan, dan belajar ilmu2 agama. Kita juga terus berdoa agar iman kita meningkat dan kita berlindung dari hal2 yang merusak keimanan.



💦PENINGKATAN ILMU

Kita berusaha agar setiap hari terus mendapatkan ilmu. Tentunya, kita harus terus belajar. Sebisa mungkin, dalam sehari, ada ilmu yang kita dapat, meskipun sedikit.


Kalau perlu, setiap hari kita jadwalkan waktu untuk belajar. Meskipun hanya beberapa menit. Misalnya, setiap hari kita luangkan waktu untuk:


🌹Membaca buku2 yang bermanfaat

🌹Menyimak ceramah agama penyubur keimanan 

🌹Dll.


Allah Subhanahu wa Ta'ala membimbing kita untuk meminta tambahan ilmu.


Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:


وَقُل رَّبِّ زِدْنِى عِلْمًا


"Dan katakanlah: 'Wahai Tuhan kami, tambahkanlah ilmu kepadaku". (QS. Thaha: 114)



💦PENINGKATAN IBADAH

Kita diciptakan Allah Subhanahu wa Ta'ala ke dunia ini adalah untuk melakukan tugas yang mulia. Apa itu? Beribadah kepada-Nya.


Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:


وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ


“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz Dzariyat [51]: 56)


Maka, mestinya setiap hari kita berusaha untuk melaksanakan tugas ini dengan baik. 


Kita berusaha agar shalat kita semakin baik dan khusyuk, dzikir kita semakin berkualitas dan menggetarkan jiwa, doa yang kita panjatkan semakin membuat kita hina di hadapan Allah Subhanahu wa Ta'ala. 


Kemudian, agar amalan mubah bisa bernilai ibadah, kita berniat dalam melakukannya demi untuk mendapatkan pahala dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Misalnya, saat makan, kita niatkan agar dengan makan itu kita bisa melaksanakan ibadah sehari2 dengan kuat.



💦PENINGKATAN AKHLAK & ADAB

Saat berinteraksi dengan orang lain, kita berusaha untuk terus meningkatkan akhlak dan adab kita. Terutama kepada orang2 yang benar2 harus kita hormati, semisal orang tua dan guru.


Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda:


إِنَّ مِنْ أَحَبِّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ القِيَامَةِ أَحَاسِنَكُمْ أَخْلَاقًا


“Sesungguhnya yang paling aku cintai di antara kalian dan paling dekat tempat duduknya denganku pada hari kiamat adalah mereka yang paling bagus akhlaknya di antara kalian.” (HR. Tirmidzi no. 1941)


Bahkan dengan akhlak mulia, seseorang bisa menyamai kedudukan (derajat) orang yang rajin berpuasa dan rajin shalat. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam:


إِنَّ الْمُؤْمِنَ لَيُدْرِكُ بِحُسْنِ خُلُقِهِ دَرَجَةَ الصَّائِمِ الْقَائِمِ


“Sesungguhnya seorang mukmin bisa meraih derajat orang yang rajin berpuasa dan shalat dengan sebab akhlaknya yang luhur.” (HR. Ahmad no. 25013 dan Abu Dawud no. 4165)


Ada ulama yang menekankan akhlak mulia pada tiga hal:


🌹Memberi kebaikan 

🌹Tidak mengganggu/menyakiti

🌹Bemuka ceria 😁


Semoga kita diberi kemudahan untuk bisa berakhlak dan beradab yang mulia.



💦PENINGKATAN KESEHATAN

Dengan kesehatan, kita akan bisa melakukan amal kebaikan dengan lebih maksimal. Maka, kita harus jaga kesehatan kita dengan baik. Baik kesehatan jasmani maupun rohani.


Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:


الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ، خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ


“Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada seorang mukmin yang lemah..” (HR. Muslim no. 2664)


Mulai sekarang, kita perhatian makanan yang masuk ke perut kita. Tidak asal makan dan minum. Kita pilih makanan dan minuman yang menyehatkan saja.


Kemudian, sebisa mungkin, kita rutin berolah raga. Misalnya, jalan santai setiap hari selama 30 menitan.



💦 PENINGKATAN KEDEWASAAN

Dewasa itu tidak dilihat dari usia, tapi dari sikap dan kata2. Berikut ini ciri orang yang bersikap dewasa:


🌹Lebih bisa bersabar

🌹Mampu mengendalikan emosinya (tidak mudah marah)

🌹Siap bertanggung jawab atas perbuatan yang dilakukan

🌹Bertutur kata yang baik (tidak menyakiti perasaan orang)

🌹Bersikap tenang, tidak tergesa2

🌹Bijaksana dalam bertindak (mempertimbangkan situasi dan kondisi)

🌹Mudah memaafkan orang

🌹Bisa berfikir positif atas setiap peristiwa

🌹Senang membantu sesama dan berkontribusi pada masyarakat

🌹Mampu menerima perbedaan dan menghargai orang lain

🌹Dll.


Sebisa mungkin kita tingkatkan kedewasaan kita dari hari kehari. Semakin bertambah usia, kita berusaha semakin menjadi orang yang dewasa.


🌻🌻🌻


Semoga kita diberi kemudahan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk menjadi manusia yang lebih baik dari hari ke hari.


Amiin..


Wallahu a'lam.


✍️ Sukakarya Bekasi, Ahad menjelang Ashar 17 Agustus 2025

@MuhammadMujianto


DAFTAR PUSTAKA:

https://www.risalahislam.com/2013/12/barangsiapa-yang-hari-ini-lebih-baik.html?m=1

https://dorar.net/fake-hadith/269

Tidak ada komentar:

Posting Komentar