✍️ Catatan Akhir Pekan
๐SEBELUM TAKE ACTION
Dulu, waktu masih kuliah, saat lewat di depan kantor sekretariat BEM Fakultas biasanya saya akan menyempatkan diri membaca koran yang ada di mading (majalah dinding). Harian Umum Republika nama korannya.
Suatu hari, mata saya tertuju pada sebuah nama di Kolom Hikmah yang terletak di kanan bawah (atau kiri bawah saya lupa). Nama yang tidak asing bagi saya. Nama kakak kelas saya satu fakultas.
Dia biasa main ke kosan tempat saya tinggal. Sebab, di situ banyak teman sekelasnya tinggal juga.
Setelah saya pastikan bahwa memang dia si penulis di Kolom Hikmah itu, saya pun tertarik bertanya.
"Ya, tulis saja.." jawab dia sekenanya.
Sebuah jawaban yang singkat, padat, namun masih mengundang banyak tanda tanya di benak saya ๐
Akhirnya, semenjak itu, saya pun mulai tertarik untuk latihan menulis. Sebagai sarana latihan awal, saya biasa membuat tulisan berupa nasihat dan motivasi keislaman untuk dimuat di buletin rohis kelas.
Kemudian, muncul keinginan untuk mencoba mengirim tulisan ke media. Saya pun banyak menulis untuk dikirim ke koran dan majalah. Puluhan tulisan saya kirim. Namun, tidak ada satupun yang dimuat ๐ญ
Tapi, saya tidak pernah menyerah. Malahan saya semakin penasaran. Kegiatan menulis terus saya lakukan.✊
Hingga pada suatu hari, saat sedang jalan2 di Pasar Senen Jakarta Pusat untuk mencari buku2 bacaan keislaman, saya mendapati sebuah buku tentang kiat sukses menulis. Dalam buku itu diajarkan tips2 membuat tulisan agar menarik untuk dibaca.
Misalnya: Bagaimana membuat judul yang menarik? Bagaimana menulis paragraf awal yang menarik? Bagaimana menutup tulisan yang menarik? DLL (Dan Lupa Lagi ๐).
Akhirnya, saya baru sadar. Ternyata selama ini cara saya menulis terbilang asal2an. Main asal tulis saja. Pokoknya yang penting jadi tulisan. Kemudian, dikirim ke media.
Pantesan saja tidak pernah dimuat๐
Semenjak itu, saya pun jadi semangat untuk mengumpulkan artikel tentang tips menulis. Saya cari di internet. Saya download, kemudian saya print. Puluhan artikel (bahkan sepertinya mencapai ratusan) saya kumpulkan dalam dua bundel besar kumpulan tulisan.
*****
Setelah banyak membaca tips menulis, saya jadi tahu bahwa menulis untuk media itu ada caranya. Tidak bisa asal tulis dan asal kirim saja.
Kita harus perhatikan beberapa hal, diantaranya: jumlah kata, gaya bahasa media yang hendak kita tuju, cara mengirimnya (lebih baik lewat email), dll.
Alhamdulillah, semenjak itu satu persatu tulisan saya dimuat. Ada yang di koran dan ada yang di majalah. Bahkan, pernah tiga bulan berturut2 tulisan saya dimuat di Kolom Hikmah koran Republika.
๐️ MENGAMBIL PELAJARAN
Dari kisah pengalaman saya ini, ada pelajaran berharga yang bisa kita ambil:
๐นSemangat saja tidak cukup untuk bekal meraih sesuatu yang kita inginkan. Harus juga dibarengi dengan ilmu.
Kalau kata Imam Bukhari rahimahullah:
๐ฆ ุงูุนูู
ูุจู ุงูููู ูุงูุนู
ู
Ilmu itu sebelum berkata dan bertindak.
Jadi, ilmu itu penting saat kita hendak take action. Jangan main asal take action saja. Tapi, berilmu dulu, baru kemudian take action.
Dalam beribadah, kita juga dituntut seperti itu. Misalnya saja, shalat. Sebelum shalat, kita harus belajar dulu ilmu tentang shalat. Bagaimana gerakannya? Apa saja bacaannya? Apa saja rukun dan syaratnya? Dll.
Kalau kita main asal shalat saja, bisa2 shalat kita tidak diterima. Para ulama telah menjelaskan bahwa syarat diterimanya ibadah ada dua:
1️⃣ Ikhlas karena Allah Subhanahu wa Ta'ala.
2️⃣ Sesuai aturan syari'at (tidak boleh asal2an)
Dalam dunia bisnis begitu juga, bukan? Kalau kita mau buka usaha dengan target meraih keuntungan besar, kita harus belajar dulu ilmunya. Tidak main asal buka usaha saja. Minimal kita bisa pakai jurus ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi).
Kita amati usaha sejenis yang sudah ada. Kita coba tiru plus lakukan modifikasi agar hasilnya lebih bagus.
Naah.. Begitu...
Terakhir, saya ingin meningkatkan bahwa: ilmu itu penting untuk bekal menuju Surga. Dengan ilmu, jalan menuju Surga menjadi terang. Kita pun akan dimudahkan dalam melangkah menuju ke sana.
Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa Sallam bersabda:
َูู
َْู ุณَََูู ุทَุฑًِููุง َْููุชَู
ِุณُ ِِููู ุนِْูู
ًุง ุณَََّูู ุงَُّููู َُูู ุจِِู ุทَุฑًِููุง ุฅَِูู ุงْูุฌََّูุฉِ
“Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim: 2699)
Mengingat pentingnya ilmu, Islam mewajibkan ummatnya untuk belajar.
Rasulullah Shallahu 'alaihi wa Sallam bersabda:
ุทََูุจُ ุงْูุนِْูู
ِ َูุฑِูุถَุฉٌ ุนََูู ُِّูู ู
ُุณِْูู
ٍ
“Menuntut ilmu itu hukumnya wajib bagi setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah: 224)
Semoga tulisan ini bermanfaat.
Wallahu a'lam.
✍️ Perumahan Bukit Asri Ciomas Bogor, Sabtu 19 Juli 2025
@MuhammadMujianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar