🕌 MASJID 3S
Kejadian ini sudah lama. Sekitar 15 tahun lalu (tahun 2010-an). Namun, karena begitu berkesan di hati, saya masih mengingatnya sampai sekarang.
Ceritanya waktu itu, saya dan dua orang kawan sedang melakukan perjalanan ke sebuah daerah. Saat Maghrib, kami mampir di sebuah masjid. Besar masjidnya. Halamannya pun luas.
Tiba-tiba,
saat sedang berjalan di halaman, kami berpapasan dengan salah seorang jama'ah masjid. Saya tidak tahu apakah dia pengurus masjid atau bukan.Dengan senyum dan keramahannya, dia menyapa kami bertiga:
"Assalamu'alaikum... Pada dari mana nih?...."
Kamipun terlibat perbincangan sebentar. Meskipun kami beda penampilan dan kemungkinan besar beda juga tempat pengajian, tapi hal itu tidak menghalanginya untuk menyapa kami.
Kalau tidak salah, kata kawan saya, orang yang menyapa kami adalah pengurus masjid. Sebab, kawan saya itu pernah beberapa kali shalat di situ.
Entahlah..
Yang jelas, senyum dan keramahan orang itu masih membekas di hati saya hingga kini.
***
Saya jadi teringat dengan tips yang diberikan seorang pakar branding di Indonesia. Kata dia, kalau kita mau buka warung makan di tempat yang di sana sudah banyak yang buka warung makan, maka kita bisa bikin branding warung makan kita. Kata dia lagi, coba instruksikan dari mulai satpam penjaga parkiran, pelayan, kasir semuanya diminta untuk senyum dan ceria dalam menyambut tamu yang datang. Maka nanti, orang2 akan selalu ingat dengan hal ini. Warung kita akan dikenal dengan warung yang ramah dan murah senyum. Nyaman untuk pelanggan.
Mengingat begitu dahsyatnya kekuatan 3S (Senyum, Sapa dan Salam), saya pernah memberi masukan kepada sebuah sekolah Islam di Bogor. Saat diminta memberikan tausiyah ketika acara buka puasa bersama guru dan karyawan sekolah, saya usulkan begini:
"Coba nanti sekolah ini buka lowongan untuk orang yang tugasnya tersenyum dan berwajah ceria. Tempat kerjanya nanti di depan sekolah. Waktu kerjanya setiap pagi.
Jadi nanti, pekerjaan rutinnya adalah tersenyum dan berwajah ceria saat menyambut kedatangan siswa, sekaligus menyapa para orang tua yang mengantar anaknya ke sekolah. Saya yakin, hal ini akan memberikan kesan yang luar biasa di hati siswa dan para orang tua mereka..".
Kurang lebih itu yang saya sampaikan.
Kemudian..
Saya jadi kepikiran begini. Alangkah bagusnya jika hal ini diterapkan juga di sebuah masjid. Saya yakin akan berdampak luar biasa untuk kemakmuran masjid.
Mungkin, Masjid Sejuta Pemuda bisa dijadikan inspirasi untuk kita. Simak diskusinya di sini:
https://youtu.be/cpboKfujRzQ?si=wWEeul48JrHk3yFT
Atau, kita bisa juga mengambil inspirasi dari Masjid Jogokariyan Jogjakarta.
Simak diskusinya di sini:
https://youtu.be/PeFb3bbgLt8?si=BNF15gaU2Wol1zY0
Demikian
Wallahu a'lam.
Tangerang, Sabtu 28 Juni 2025
@MuhammadMujianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar