Pertama kali saya belajar Arab
adalah ketika masih tinggal di daerah Pogung, kampung di sebelah utara kampus
UGM.
Saat itu saya baru awal-awal
mengikuti kajian rutin. Dalam kajian itu saya sering melihat teman-teman
membawa kitab gundul. Saat itu saya berpikir “Kok enak ya, kalau kita bisa
membaca kitab berbahasa Arab, bisa lebih memahami isi kitab aslinya, tidak
sekedar membaca terjemahannya”.
Mulailah tumbuh keinginan untuk
belajar bahasa Arab, dan secara kebetulan ada informasi tentang program bahasa
Arab di salah satu masjid di Pogung. Saya mendaftar program itu, dan ternyata
program tersebut adalah program belajar bahasa Arab secara intensif. Pelajaran
bahasa Arab diberikan tiap hari dan tiap hari ada dua kali pertemuan yaitu pagi
dan sore.
Saat itu saya bagaikan