Minggu, 10 Agustus 2025

KENAPA MEREKA BERCERAI❓

 


✍️ Catatan Akhir Pekan


KENAPA MEREKA BERCERAI❓


Sebagaimana sudah saya ceritakan pada tulisan sebelumnya bahwa sebelum tahun 1990-an, saya hampir tidak pernah mendengar kasus perceraian di keluarga besar orang tua saya di Jakarta. Padahal mereka hidup serba sederhana dan apa adanya.


Tapi, seiring berjalannya waktu, seiring semakin banyaknya sarana yang mempermudah hidup untuk dijalani, malah semakin banyak bermunculan kasus perceraian. 


Saya dapati, satu persatu muncul kasus perceraian terjadi pada orang2 yang saya kenal. Dari mulai bibi saya, sepupu saya, kemudian terjadi juga pada teman2 saya. Padahal, sebagian mereka ada yang berpendidikan tinggi, dan semasa kuliah mereka adalah para aktivis dakwah.


Kemudian, perceraian juga terjadi pada orang2 yang bergelar ustadz. Misalnya, dulu ada seorang dai kondang yang banyak disukai ceramahnya. Terutama, oleh kalangan ibu2. Tutur katanya lembut. Murah senyum. Tapi, qadarullah, dia mengalami kasus perceraian di dalam kehidupan rumah tangganya.


Pertanyaan sekarang:


KENAPA MEREKA BISA BERCERAI❓


Naah... Ini yang ingin saya bahas.


🌹🌹🌹


Berdasarkan pengamatan singkat saya, ada beberapa hal penyebab perceraian. Berikut ini diantaranya:


💦KURANGNYA ILMU

Ilmu ibarat cahaya. Dengan ilmu, langkah kita menapaki jalan kehidupan akan lebih mudah. Sebab, kita jadi tahu, jalan mana yang harus kita lewati dan jalan mana yang seharusnya kita hindari.


Terkadang, masalah muncul dalam hidup berumah tangga karena suami istri tidak punya ilmunya. Ilmu apa? Ya, ilmu berumah tangga. Terutama ilmu yang berkaitan dengan hak dan kewajiban suami istri.


Misalnya, istri yang tidak mau taat kepada suami. Kalau disuruh melakukan sesuatu selalu membantah. Padahal dia sanggup melakukannya. Atau, istri yang kurang menjaga adab kepada suami. Kalau bicara, nadanya tinggi. 


Misalnya lagi, suami yang kurang memberikan perhatian terhadap kenyamanan sandang, pangan dan papan kepada istri. Atau, suami kurang memberi perhatian terhadap tugas istri di rumah. Istri dibiarkan lelah bekerja di rumah tanpa suami berusaha mencari cara untuk meringankan bebannya.


Padahal, Islam telah memberikan bimbingan yang luar biasa untuk  suami istri dalam mewujudkan ketentraman hidup berumah tangga.


Mari kita simak hadits2 berikut:


Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:


إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِى الْجَنَّةَ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ


“Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-benar taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, “Masuklah dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka.” (HR. Ahmad 1: 191 dan Ibnu Hibban 9: 471. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih)


Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata:


قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ النِّسَاءِ خَيْرٌ قَالَ الَّتِي تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَ وَلَا تُخَالِفُهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهَا بِمَا يَكْرَهُ


"Pernah ditanyakan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, “Siapakah wanita yang paling baik?” Jawab beliau, “Yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, mentaati suami jika diperintah, dan tidak menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga membuat suami benci” (HR. An-Nasai no. 3231 dan Ahmad 2: 251. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih)


Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam tatkala ditanya apakah hak isteri atas suaminya? Beliau menjawab:


أَنْ تُطْعِمَهَا إِذَا طَعِمْتَ، وَتَكْسُوهَا إِذَا اكْتَسَيْتَ، وَلاَ تَضْرِبِ الوَجْهَ، وَلاَ تُقَبِّحْ، وَلاَ تَهْجُرْ إِلاَّ فِي الْبَيْتِ.


“Engkau memberinya makan jika engkau makan, engkau memberinya pakaian jika engkau berpakaian, janganlah memukul wajah dan janganlah menjelek-jelekkannya serta janganlah memisahkannya kecuali tetap dalam rumah.” (HR. Abu Dawud: 2142 dan Al-Hakim: 2764)


Nah, inilah diantara petunjuk Islam untuk mewujudkan keharmonisan dalam rumah tangga.


Sudahkah kita mengamalkannya❓


🌹🌹🌹


💦 TIDAK KOMPAK

Sudah saya sampaikan pada tulisan sebelumnya bahwa suami istri itu ibarat tim sepak bola. Kalau mau menjadi tim yang kuat, ya harus kompak. Masing2 harus disiplin menjalankan tugasnya dengan baik. Suami mencari nafkah, sedangkan istri menjaga dan merawat rumah.


Terkadang, perceraian terjadi karena suami dan istri lalai dalam menjalankan tugasnya masing2. Mereka tidak mau mengerjakan tugasnya dengan baik dan maksimal.


Misalnya, suami yang malas bekerja. Padahal ekonominya pas2an. Kebutuhan hidup pun banyak. Akhirnya, kehidupan ekonomi keluarga goncang. Istri pun menjadi tidak betah lagi di rumah.


Atau, istri yang tidak bisa menjalankan tugasnya dengan baik di rumah. Waktunya lebih banyak digunakan untuk hal yang sia2. Misalnya, ngerumpi dengan tetangga, nonton sinetron, main HP seharian, ngurus bisnis pribadi, dll.


Akhirnya, pekerjaan rumah terbengkalai. Suami pulang kerja, disambut dengan kondisi rumah yang berantakan. Pakaian kotor yang numpuk. Piring gelas kotor yang numpuk. Makanan ala kadarnya. Wajah tidak enak dilihat. 


Akhirnya, suami jadi tidak betah di rumah. Padahal, nafkah sudah tercukupi. Insya Allah, jika istri mau qona'ah, pemberian suami sudah cukup.


*****


Selain tidak disiplin dengan tugas masing2, suami istri juga kurang bisa memahami kondisi pasangannya. Kalau misalnya suami sedang menganggur, harusnya istri bisa membantu memberi dukungan. Bisa dengan motivasi dan hiburan, ide2 usaha, doa yang tulus setiap hari, atau kalau memang bisa, istri bisa bantu mencari tambahan uang untuk kebutuhan sehari2. Jika memang memungkinkan.


Kemudian, untuk suami, jika dia melihat istri tidak bisa menjalankan tugas rumahnya dengan baik (mungkin karena sedang sakit, baru melahirkan, dll.), maka suami bisa mengambil alih tugasnya. Jika memang itu memungkinkan. Tidak cuek dan masa bodoh.


Jadi, kekompakan dalam hidup berumah tangga harus terus dijaga agar rumah tangga bisa harmonis.


🌹🌹🌹


💦 TIDAK SABAR

Hidup berumah tangga sering diibaratkan seperti sedang menaiki bahtera di samudera luas. Tentu, tidak selamanya ketenangan datang. Kadang, ada saja gelombang datang menerjang. Kadang besar dan kadang kecil. 


Nah, hidup berumah tangga juga begitu. Kadang ada saja ujiannya. Misalnya, ekonomi yang sulit, rumah yang sering bermasalah, pasangan hidup yang sakit parah, anak yang tumbuh tidak normal, dll.


Semua itu, perlu dihadapi dengan kesabaran. Jika tidak, bahtera rumah tangga akan mudah goyah. Bisa2 tenggelam sebelum sampai tujuan.


Ingat!


Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala akan membersamai orang2 yang sabar. Allah  Subahanahu wa Ta'ala akan menolong mereka dan mengeluarkan mereka dari kesulitan hidup.


🌹🌹🌹


💦 TIDAK MAU MENGALAH

Tidak mau mengalah juga bisa menjadi penyebab perceraian. Istri maunya begini, suami maunya begitu. Karena tidak ada yang mau mengalah, akhirnya mereka berpisah.


Pernah ada kisah suami istri yang mau pisah gara2 mereka ribut posisi meletakan gambar di rumah. Suami maunya di sini, istri maunya di sana. Ributlah mereka sampai mau cerai😁


Dalam hal ini, kita bisa dengarkan nasihat orang tua yang mengatakan:


"YANG WARAS NGALAH"😁 


Jika memang bukan sesuatu yang melanggar syariat, kalau bisa ngalah, maka sebaiknya kita mengalah. Semoga hidup kita berkah🌻


🌹🌹🌹


💦 DOSA DAN MAKSIAT

Dosa dan maksiat juga bisa menyebabkan kehidupan rumah tangga jadi hancur berantakan.


Rasulullah Shallallahu a'laihi wa Sallam bersabda:


ما توادَّ اثنانِ في اللهِ فيُفَرَّقُ بينهما إلَّا بذنْبٍ يُحْدِثُهُ أحدُهما


"Tidaklah dua orang yang saling mencintai karena Allah, kemudia keduanya berpisah, melainkan disebabkan oleh dosa yang dilakukan oleh salah seorang dari mereka". (HR. Al-Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrod: 401)


Jadi, kalau rumah tangga kita ingin harmonis, selamat dari perceraian, maka bersihkan diri dan rumah kita dari perbuatan dosa. Hindari juga hal2 yang bisa mengantarkan pada perbuatan dosa. Misalnya: campur baur dengan lawan jenis yang bukan mahram dalam satu tempat, menjalin hubungan rahasia dengan lawan jenis yang bukan mahram, melihat tayangan2 yang mengumbar aurat, mencari nafkah dari jalan yang haram, dll.


Semoga keluarga kita semua terhindar dari perbuatan dosa dan juga dampak buruknya.


🌹🌹🌹


💦 GODAAN SETAN

Kita harus ingat. Setan akan terus berusaha menggelincirkan manusia dari jalan Allah Subhanahu wa Ta'ala. 


Iblis dan balatentaranya akan terus berusaha menghancurkan kehidupan rumah tangga orang2 yang beriman. 


Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:


إِنَّ إِبْلِيْسَ يَضَعُ عَرْشَهُ عَلَى الْمَاءِ ثُمَّ يَبْعَثُ سَرَايَاهُ فَأَدْنَاهُمْ مِنْهُ مَنْزِلَةً أَعْظَمُهُمْ فِتْنَةً يَجِيْءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُوْلُ فَعَلْتُ كَذَا وَكَذَا فَيَقُوْلُ مَا صَنَعْتَ شَيْئًا قَالَ ثُمَّ يَجِيْءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُوْلُ مَا تَرَكْتُهُ حَتَّى فَرَّقْتُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ امْرَأَتِهِ قَالَ فَيُدْنِيْهِ مِنْهُ وَيَقُوْلُ نِعْمَ أَنْتَ


“Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas air (laut), kemudian ia mengutus bala tentaranya. Maka, yang paling dekat dengannya adalah yang paling besar fitnahnya. Datanglah salah seorang dari bala tentaranya dan berkata, ‘Aku telah melakukan begini dan begitu.’ Iblis berkata, ‘Engkau sama sekali tidak melakukan sesuatu pun.’ Kemudian datang yang lain lagi dan berkata, ‘Aku tidak meninggalkannya (untuk digoda) hingga aku berhasil memisahkan antara dia dan istrinya.’ Maka, Iblis pun mendekatinya dan berkata, ‘Sungguh hebat (setan) seperti engkau.’ (HR. Muslim : 2813)


Ternyata, dari hadits ini, kita dapat informasi bahwa prestasi terbesar bala tentara Iblis adalah bisa membuat rumah tangga berantakan (bercerai). Sehingga, mereka pasti akan mengerahkan seluruh kemampuannnya untuk menjalankam misi ini.


Oleh karena itu, kita harus lawan! 


Bagaimana caranya?


💦Pertama, dengan kita meminta perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.


💦Kedua, kita senantiasa berdoa agar diberi kemudahan dalam membangun rumah tangga yang harmonis (sakinah, mawaddah wa rahmah)


💦 Ketiga, kita banyak belajar tentang kiat2 sukes hidup berumah tangga, kemudkan kita berusaha amalkan.


💦Keempat, kita terus pertebal iman dan takwa. Sebab, iman dan takwa adalah sebab untuk meraih keberkahan.


Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:


وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ


"Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya." (QS. Al-A’raf [7]:96)


Kalau negeri yang besar bisa mendapatkan berkah dengan iman dan takwa penduduknya, apakah lagi cuma sebuah keluarga yang lingkupnya jauh lebih kecil❓


Maka, kita pertebal terus iman dan takwa kita kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Kita terangi rumah2 kita dengan banyak melakukan ibadah kepada Allah Subahanhu wa Ta'ala. 


Kita perbanyak shalat2 sunnah, zikir, tilawah al-Qur'an, mendengar pengajian, dll.


🌹🌹🌹


🌹 NASIHAT TERAKHIR

Tentunya, banyak hal yang bisa menyebabkan terjadinya perceraian dalam kehidupan berumah tangga. Namun, cukup ini saja saya sampaikan agar jadi peringatan untuk kita semua.


*****


Terakhir, saya ingin memberi nasihat untuk diri saya peribadi dan kita semua.


Ingat❗


Laki2 adalah pemimpin dalam rumah tangga. Sering kita dengar ungkapa bahwa "Suami adalah raja".


Maka, hendaknya para istri memberi penghormatan kepadanya. Jaga sikap dan jaga kata2. Taati setiap perintahnya, selagi itu tidak melanggar syariat.


Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:


الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَا أَنفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ 


“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.” (QS. An-Nisa [4]: 34)


Kemudian..


Untuk para suami, hendaknya memperlakukan istrinya sebagai permaisuri. Perhatikan kenyamanannya dalam rumah. Jangan beri beban yang di luar kesanggupannya.


Ingat❗


Istri bukan pembantu yang bebas disuruh2. Maka, jangan semuanya dibebankan kepada istri. Ada kalanya suami juga harus membantu meringankan tugas istri. Misalnya dengan: bikin kopi sendiri, mencuci baju, menjemur baju, mencuci piring, membereskan tempat tidur, dll.


Semoga kita semua diberi keharmonisan hidup dalam rumah tangga, diberi keberkahan, diselamatkan dari segala musibah dan malapetaka.


Wallahu a'lam.


✍️ Perumahan Bukit Asri Ciomas Bogor, Ahad 10 Agustus 2025

@MuhammadMujianto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar