📒 KISAH PENGALAMAN HIDUP: AKU & BAHASA ARAB
✍️ AWAL BELAJAR BAHASA ARAB
Dulu, tidak pernah terbayang sama sekali di benak saya untuk belajar bahasa Arab. Sebab, dari SD sampai SMA saya sekolah di sekolah umum. Bukan di sekolah Islam, semisal madrasah. Jadi, tentu saja tidak ada pelajaran bahasa Arabnya.
Orang tua saya juga tidak pernah menyuruh saya untuk belajar bahasa Arab. Guru di sekolah pun begitu, termasuk guru agama atau guru ngaji di masjid.
Malah yang ada dulu, salah seorang guru menyarankan kami untuk menguasai dua hal: bahasa Inggris dan komputer. Katanya, kalau jago bahasa Inggris dan komputer, nanti gampang dapat kerja.
Lalu, kenapa saya kemudian tertarik belajar bahasa Arab?
Begini ceritanya...
*****
Pada tahun 1998, saya diterima di IPB (Institut Pertanian Bogor) lewat jalur UMPTN (Ujian Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Karena jarak Jakarta-Bogor jauh, maka tentu saya harus pindah ke Bogor. Saya harus ngekos di Bogor.
Waktu itu, belum ada asrama mahasiswa seperti sekarang. Jadi, mahasiswa baru harus mencari rumah kos sendiri di sekitar kampus IPB.
Dari SMA saya di Jakarta, ada empat orang yang diterima di IPB, termasuk saya. Tiga orang teman saya kuliah di FAPERTA (Fakultas Pertanian) yang waktu itu kampusnya ada di dekat Terminal Baranangsiang Bogor. Sedangkan saya kuliah di FATETA (Fakultas Teknologi Pertanian) yang berlokasi di daerah Dramaga Bogor. Keduanya terpisah jarak cukup jauh. Harus dua kali naik angkot waktu itu kalau ingin ke Dramaga dari Baranangsiang. Kalau sekarang harus tiga kali naik angkot.
Naah...
Ketika tinggal di Dramaga, saya bertemu dengan sebuah kosan yang di dalamnya ada pembinaan keagamaan. Termasuk bahasa Arab. Nama kosannya "Pondok Asri Al-Qudwah".
Lalu, bagaimana kegiatan belajar bahasa Arab di situ?
Tunggu kisah selanjutnya 😄
Bersambung...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar