✍️ Catatan Akhir Pekan
🌹MENIKMATI TAKDIR
Pada satu ketika, seorang kawan datang berkunjung ke tempat saya tinggal. Sudah lama saya tidak berjumpa dengannya. Kami mengobrol cukup lama. Sekitar 3 jam lebih kayaknya.
Dia bercerita kepada saya tentang masalah yang sedang dia hadapi. Saat itu, dia sedang menjalani masa perawatan. Rawat jalan mungkin lebih tepatnya. Setiap hari dia harus minum obat. Dan sebulan sekali –kalau saya tidak salah dengar- dia harus ke Semarang untuk periksa kesehatan di rumah sakit yang ada di sana.
Kata dia,
otaknya ada kelainan. Di dalam otaknya tidak terdapat cairan sebagaimana yang biasa ada pada orang-orang normal. Sehingga, dia harus terus mengkonsumsi obat agar bisa hidup normal seperti biasa.Dia cerita juga, kalau sakitnya sedang kambuh, dia bisa sampai hilang emosi dan kesadaran. Menggerakkan tubuh tidak bisa. Makan minum tidak bisa. Mandi pun tidak bisa. Dan dia kadang jadi tidak mengenali orang.
Karena sakitnya ini, dia harus keluar banyak uang. Sehingga istrinya pun harus ikut bekerja. Waktu itu, dia sudah punya dua anak.
*****
💦 TAKDIR YANG BURUK
Apa yang dialami oleh kawan saya itu adalah contoh takdir yang buruk. Takdir yang buruk adalah ketetapan Allah Subhanahu wa Ta'ala yang tidak kita sukai. Misalnya, diberi sakit, kehilangan harta, kehilangan anak, dll. Adapun takdir yang baik adalah kebalikannya.
Kedua takdir ini wajib kita imani karena termasuk rukun iman yang wajib kita imani.
Ketika ditanya tentang iman oleh Malaikat Jibril 'alaihis salam, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam menjawab:
أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ
"Kamu beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir, dan kamu beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk." (HR. Muslim: 8)
Kemudian, semua takdir makhluk telah ditulis oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala sejak 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda:
كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ
“Allah telah mencatat takdir setiap makhluk 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.” (HR. Muslim: 2653).
Jadi, sebagai orang yang beriman, kita harus ridha dengan ketetapan Allah Subhanahu wa Ta'ala terhadap diri kita, baik ataupun buruk kita rasakan.
💦SEMUANYA BAIK
Namun, harus kita pahami bahwa perbuatan Allah Subhanahu wa Ta'ala itu baik. Sebab, Allah Subhanahu wa Ta'ala itu Maha Indah dan menyukai keindahan.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda:
إِنَّ اللهَ جَمِيْلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ
"Sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan Dia mencintai keindahan". (HR. Muslim: 91)
Allah Subhanahu wa Ta'ala Maha Indah dzat-Nya, nama2Nya, sifat2-Nya dan perbuatan-Nya.
Jadi, pada hakikatnya, takdir Allah Subhanahu wa Ta'ala itu baik. Meskipun manusia memandangnya buruk dan tidak disukai.
Misalnya, ada orang yang ditakdirkan terkena sakit parah. Dia harus masuk rumah sakit dan di rawat di sana. Tentu, sakit ini adalah takdir buruk menurutnya. Dia tidak menyukainya.
Namun, dengan diberi rasa sakit ini, ternyata dia jadi bisa beristirahat. Dia jadi banyak waktu untuk bercengkrama dengan keluarganya. Selama ini, hidupnya hanya untuk kerja, kerja dan kerja. Hingga tidak ada waktu untuk keluarga.
Bahkan, dengan diberi sakit ini dia jadi bisa ada waktu untuk menghafal al-Qur'an, membaca buku2 agama, menyimak ceramah agama, dll.
Ditambah lagi, dia juga menjadi dapat tambahan rezeki dari orang2 yang datang berkunjung dan memberi dana bantuan.
Naah..
Ini baru balasan di dunia. Kalau dia ridha dengan takdir ini, dia akan mendapatkan pahala besar dari Allah Subhanahu wa Ta'ala di akhirat nanti.
Rasulullah Shllallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:
مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ، وَلاَ وَصَبٍ، وَلاَ هَمٍّ، وَلاَ حَزَنٍ، وَلاَ أَذًى، وَلاَ غَمٍّ، حَتَّى الشَّوْكَةُ يُشَاكُهَا، إِلاَّ كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ.
”Tidaklah keletihan, kepayahan, kesedihan, gundah gulana, dan bahaya yang menimpa seorang Mukmin hinggga duri yang menusuknya, kecuali Allah akan mengampuni kesalahan-kesalahannya dengan sebab semua itu.” (HR. Bukhari: 5318)
Dalam hadits yang lain, beliau Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda:
إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ اْلبَلاَءِ، وَإنَّ اللَّهَ تَعَالَى إِذَا أَحَبَّ قَوْماً ابْتَلاَهُمْ، فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا، وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السُّخْطُ.
“Sesungguhnya besarnya pahala tergantung pada besarnya cobaan. Jika Allah mencintai suatu kaum maka Dia akan mengujinya dengan cobaan. Barang siapa yang ridha atas cobaan tersebut, maka dia mendapat keridhaan Allah; dan barang siapa yang berkeluh-kesah (marah) maka ia akan mendapat murka Allah.” (HR. At-Tirmidzi: 2396 dan Ibnu Majah: 4031)
Jadi, pada hakikatnya, takdir Allah Subhanahu wa Ta'ala itu bagus dan Indah, meskipun kita rasakan sakit di awalnya.
💦MENIKMATI TAKDIR
Agar takdir buruk yang menimpa kita menjadi indah dan berbuah pahala, disamping harus ridha menerimanya, kita juga harus bisa menikmatinya.
Caranya❓
Misalnya, saat ini kita diberi sakit. Maka, kita coba ajukan pertanyaan berikut:
1️⃣ Apa yang bisa kita syukuri dengan adanya sakit ini?
Misalnya: kita jadi punya banyak waktu untuk istirahat, punya banyak waktu untuk bercengkrama dengan keluarga, dll.
Kita juga bisa bersyukur karena musibah yang menimpa kita berupa musibah dunia, bukan musibah yang berkaitan dengan agama.
Kita juga bisa bersyukur karena musibah yang menimpa kita masih belum ada apa2nya dibndingkan dengan musibah yang menimpa orang lain yang sakitnya lebih parah.
Kita juga bisa bersyukur karena masih diberi kesempatan hidup, sehingga masih punya kesempatan untuk beramal kebaikan untuk bekal di akhirat nanti.
2️⃣ Pelajaran apa yang bisa kita ambil?
Misalnya: menjaga pola makan penting untuk kesehatan, selain makan makanan yang sehat kita juga harus rajin olah raga, dll.
3️⃣ Apa yang harus saya lakukan di masa yang akan datang agar hidup lebih baik?
Misalnya: saya harus lebih memperhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi, kita harus sering olah raga, saya harus lebih banyak bersyukur, dll.
Demikian.
💦 KISAH MENARIK
Ada sebuah kisah menarik tentang menikmati takdir. Kisah ini saya dapat dari buku Petunjuk Hidup Tentram dan Bahagia karya Dale Carnegie.
Dale Carnegie berkata:
"Berikut ini saya kutipkan kisah menarik tentang seorang wanita yang berhasil mengubah minus menjadi plus. Namanya Thelma Thompson, bertempat tinggal di 100 Morningside Drive, New York City. Ia menceritakan pengalamannya kepada saya demikian, "Pada waktu perang berkobar, suami saya bertugas di kamp latihan angkatan darat di Padang Pasir Mojave di Kalifornia. Saya juga pergi ke sana mengikuti suami saya. Tempatnya jelek dan menjijikkan. Saya tidak bisa krasan tinggal di tempat tersebut.
Sebelumnya saya tidak pernah hidup sengsara seperti itu. Suatu ketika suami saya diperintahkan untuk memimpin latihan di tempat lain, juga di daerah Padang Pasir Mojave. Saya terpaksa tinggal di dalam kemah sendirian. Udara sangat panas. Suhunya 125 derajat Fahrenheit di bawah naungan pohon-pohon kaktus. Tak ada orang yang dapat saya ajak bicara kecuali orang-orang Meksiko dan orang Indian. Tapi mereka juga tidak bisa bicara bahasa Inggris. Angin kencang bertiup tiada hentinya. Makanan penuh pasir. Udara untuk bernapas penuh pasir. Semua serba pasir. Pasir, pasir, pasir!
Saya sedih sekali. Hati saya pedih tiada terkira.
Saya menyesali hidup saya. Karena tidak tahan lagi, saya menulis surat kepada orang tua saya. Saya ceritakan kepada mereka bahwa saya tidak kuat lagi. Sudah putus asa dan ingin pulang. Saya katakan pula bahwa saya tidak bisa tinggal di sana lebih lama lagi. Lebih baik saya tinggal di penjara!
Surat saya dibalas. Ayah yang membalasnya. Isinya cuma dua baris. Walaupun demikian, pesan yang hanya terdiri dari dua baris tersebut senantiasa terngiang-ngiang di dalam ingatan saya, dan telah mengubah hidup saya seratus delapan puluh derajat. Bunyinya demikian:
Dua orang narapidana mengintip dari balik terali besi.
Yang satu melihat lumpur, yang lain melihat bintang.
"Surat yang berisi dua baris itu saya baca berulang-ulang. Saya malu terhadap diri saya sendiri. Saya bertekad untuk mencari hal-hal yang positif dan baik dalam situasi yang sedang saya hadapi. Saya mau melihat bintang!
"Oleh karena itu saya lalu bersahabat dengan para penduduk asli. Saya terkejut melihat tanggapan mereka. Ternyata orang-orang itu sangat ramah dan baik hati. Ketika melihat saya menaruh perhatian pada tenunan serta hasil keramik mereka, saya lalu diberi hadiah barang-barang yang bagus lagi antik. Padahal mereka tidak mau melepaskan barang-barang tersebut kepada para turis yang mau membelinya. Saya juga berusaha menikmati alam sekitar. Tumbuh-tumbuhan seperti kaktus, yucca serta pohon joshua, semua saya teliti serta saya selidiki, baik mengenai bentuk maupun keindahannya masing-masing. Saya juga menyelidiki tentang tikus-tikus prairie serta bintang-bintang lain yang hidup di padang pasir tersebut. Saya berusaha menikmati keindahan matahari terbit di lautan pasir. Kecuali itu saya mencari dan mengumpulkan kerang-kerang laut yang berjuta tahun sebelumnya berada di dasar lautan.
"Hidup saya mengalami perubahan hebat. Apa yang menyebabkan? Padang Pasir Mojave tidak berubah. Orang-orang Indian juga tidak berubah. Tapi saya telah berubah. Sikap pikiran saya telah berubah. Dengan bersikap demikian saya berhasil mengubah pengalaman pahit menjadi pengalaman petualangan yang mengasyikkan dan mengesankan. Dunia baru yang saya temukan ini sangat menggairahkan dan membangkitkan semangat saya untuk menuliskannya dalam bentuk novel. Novel yang saya beri judul Bright Rampart, Benteng Cemerlang... Saya mengintip lewat celah-celah tirai besi penjara ciptaan saya sendiri dan menentukan bintang-bintang cemerlang di langit yang biru.
[SELESAI]
Mbak Thelma berhasil mengubah takdir yang buruk menjadi sesuatu yang indah.
💦 PENUTUP
Saya pernah dapat kiriman puisi dari seorang kawan. Waktu itu masih lewat SMS.
Ini puisinya...
……
Ketika aku meminta kepada Tuhan setangkai bunga segar,
Dia beri aku kaktus berduri
Aku pun meminta-Nya binatang mungil nan cantik,
Dia beri aku ulat berbulu
Aku sempat sedih, protes, dan kecewa
Sungguh betapa tidak adilnya ini!
Namun kemudian,
Kaktus itu berbunga, indah sekali
Dan ulat itu pun tumbuh dan berubah menjadi kupu-kupu yang teramat cantik
Itulah jalan Tuhan, indah pada waktunya
Kadang kita sedih, kecewa, dan terluka dengan takdir-Nya
Namun jauh di atas segalanya,
Tuhan sedang merajut yang terbaik untuk kehidupan kita
Subhanallah!
……
Semoga tulisan ini bermanfaat.
Wallahu a'lam.
✍️ Perumahan Bukit Asri Bogor, Malam Senin 31 Agustus 2025
@MuhammadMujianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar