BAB 10
BUKU SAKTI (1)
Setelah hampir setahun belajar bahasa Arab di Wisma As-Sunnah, saya belum juga bisa bahasa Arab. Masih terasa gelap. Belum ada titik terang. Masih belum kepegang dasarnya.
Namun, saya tidak menyerah. Malah saya jadi semakin penasaran. Saya pun berniat untuk belajar sendiri selama liburan panjang.
*****
Waktu itu, setelah ujian akhir semester genap, kuliah libur. Cukup panjang. Sekitar dua bulanan. Untuk mahasiswa tingkat tiga, biasanya waktu libur digunakan untuk Praktek Lapang (PL) atau Kuliah Kerja Nyata (KKN). Sedangkan mahasiswa tingkat akhir biasanya sedang melakukan penelitian atau persiapan sidang skripsi.
Ketika tinggal di Wisma As-Sunnah, saya berada di tingkat dua kuliah. Biasanya, mahasiswa tingkat satu dan dua memanfaatkan waktu liburan untuk pulang ke kampung masing-masing. Termasuk saya.
Sebelum pulang, saya siapkan kitab-kitab yang akan saya pelajari nanti di rumah. Ada yang hasil beli di toko dan ada yang hasil fotokopi punya teman.
Seingat saya, kitab yang sudah saya siapkan waktu itu cukup banyak. Ada kitab Al-Muyassar fi Ilmin Nahwi, Mukhtarat, Terjemah Ajurrumiyyah, Nahwu Praktis, Amtsilatul Jumal (Kitab I'rob terbitan Gontor, 2 jilid), DLL (Dan Lupa Lagi) :)
*****
Ketika liburan kenaikan tingkat dari tingkat dua ke tingkat tiga, saya pulang dulu ke rumah orang tua di Jakarta. Selama di rumah, saya pelajari beberapa buku kaidah bahasa Arab yang saya bawa.
Sebelum masa liburan habis, saya kembali lagi ke Bogor. Sebab waktu itu, saya menjadi panitia acara pesantren kilat yang diadakan di sebuah masjid di daerah Ciapus Bogor. Acaranya sekitar 10 harian.
Saat acara masih berlangsung, saya diutus untuk mencari dana ke sebuah yayasan Islam yang berlokasi di daerah Lenteng Agung Jakarta Selatan. Namanya Yayasan Al Sofwa. Saya berangkat ke sana dengan seorang kawan. Kami naik kareta dari stasiun Bogor hingga stasiun Lenteng Agung Jakarta Selatan.
Sesampainya di Stasiun Lenteng Agung, saat sedang menyusuri jalan keluar stasiun, saya melewati pedagang buku-buku bekas. Mata saya tertuju pada dua buah buku bahasa Arab.
Buku yang pertama berjudul "Fighul Lughah 2" karya Umar Hubeis dan A. Yazid. Adapun buku yang kedua berjudul "Kitabut Tashrif 1-3" karya Hasan bin Ahmad. Kitabut Tashrif full bertuliskan bahasa Arab. Sedangkan Fighul Lughah ada bahasa Indonesianya sedikit, sekitar 1%.
Saya pun tertarik membeli kedua buku ini. Entah berapa harganya waktu itu, saya lupa. Saat sedang istirahat di sebuah masjid, saya buka-buka kedua buku ini.
"Waduh, bahasa Arab semua!”, pikir saya waktu itu, “Gimana bacanya?”.
Tapi, saya bertekad untuk mempelajarinya nanti saat kembali ke Jakarta.
Bersambung...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar