Jika ditanya tentang bahasa Arab,
aku sudah mulai mengenalnya sejak tujuh tahun silam. Tepatnya saat kelas VII
(kelas 1 MTs). Sudah lama, kan? Tentu iya, lama banget malahan. Namun bagiku,
bahasa Arab hanya sekadar teori yang berlalu begitu saja. Tanpa ada sedikitpun
kesan istimewa yang bersemai di hati.
Bahkan, saat MTs, bahasa Arab adalah
pelajaran paling menakutkan dan paling MOMOK. Begitupun pelajaran-pelajaran
lain yang ada TULISAN ARAB-nya. Mulai dari Qur’an-Hadits, Fiqh, dll. Ngeri kan
kalau disuruh ketemu hampir tiap hari? Apalagi diriku tak bisa membaca Al-Quran
dengan baik dan benar, karena aku hanyalah anak lugu lulusan SD, bukan SDI
apalagi MI. Bayangkan saja seperti apa keadaanku saat itu. Kalau diibaratkan mungkin
seperti air hujan yang menetes deras di atas genting. Detak jantungku berdenyut
hebat karena saking takutnya. Benar-benar miris.
Namun, seiring berjalannya waktu,
alhamdulillah
Allah memberiku taufiq untuk menyukai bahasa kitab-Nya, bahasa Arab. Semua
mengalir begitu saja, tanpa pernah kumengerti dengan jeli kenapa aku bisa
tertarik dengannya. Sepengetahuanku yang dangkal, mungkin karena hidayah Allah
melalui pengajian-pengajian ilmiah yang biasa kuikuti saat itu. Sehingga
memompa semangatku untuk berjuang keras dalam belajar bahasa Al-Quran dan
As-Sunnah dulu sebelum masuk ke ranah pemahaman dalil.
Sejak saat itu, mulai nampaklah
kemampuan paling menonjol yang Allah anugrahkan untukku. Yaitu kemampuan bahasa
Arab lebih maju dari teman-teman sekelasku. Bukan maksud tuk menyombongkan
diri, namun bukankah Allah melebihkan seseorang pada masing-masing bidangnya?
Begitulah rencana Allah yang tak pernah kusangka-sangka sebelumnya.
Walhamdulillah.
Tapi, ternyata perasaan bahagiaku
hilang musnah begitu saja ketika aku memasuki jenjang lebih tinggi, tepatnya di
perguruan tinggi dan memiliki banyak kenalan baru yang notabene orang pondokan.
Kebetulan saat itu aku memilih jurusan bahasa Arab. Aku merasa sangat kecil
sekali, karena kemampuan bahasa Arabku tak ada apa-apanya dibanding mereka.
Nyaliku kembali ciut.
Kendala-kendala belajar bahasa Arab mulai kutemui kembali. Buku-buku pintar
berbahasa Arab sudah banyak kubaca dan kupelajari, namun tak ada satupun yang
mengendap lama di otakku. Sampai akhirnya Allah mempertemukanku dengan satu
situs internet yang amat bagus tentang bahasa Arab. Akhirnya aku langsung
membeli satu paket berisi 10 buku berjudul FAHIMNA secara online lewat situs
tersebut. Itulah awal mengenal buku ‘ajaib’ ini. Kebetulan sekali, FAHIMNA ini
adalah buku otodidak yang mudah dipelajari tanpa harus bersama guru, bahkan
orang awam sekalipun. Benar-benar mantap pokoknya.
Tak lama kemudian, Allah menuntunku
untuk mengikuti pelatihan FAHIMNA via Facebook dan Whatsapp. Bahkan aku diberi
kesempatan untuk menjadi angkatan pertama disana. Segala puji hanya milik
Allah. Pelatihan FAHIMNA online benar-benar mengubah mindset ku tentang
sulitnya bahasa Arab beserta kendalanya. Ia ternyata sangat mudah, bahkan
bahasa Inggris sampai kalah.
Selama ini (sebelum ta’arufan sama
FAHIMNA), aku banyak mengalami kesulitan dalam beberapa hal ini :
▶ Tashrif yang sering lupa dan malas menghafal karena saking
banyaknya. Bahkan hanya sekadar menghafal tanpa pernah tahu apa sebenarnya
maksud menashrif itu.
▶ Sama sekali tidak tahu tentang i’rob dan tata caranya.
▶ Malas belajar kalau tidak ada peraturan ketat.
▶ Tidak bisa baca huruf arab gundul dengan baik dan benar.
Alhamdulillah untuk kesekian
kalinya, semua kesulitan itu hilang secara perlahan-lahan seiring berjalannya belajar
FAHIMNA via Whatsapp. Kok bisa secepat itu padahal baru kenal FAHIMNA sekitar
hampir setahun saja? Iya, karena FAHIMNA memang istimewa. Pelajarannya mudah
ditangkap dengan baik, peraturan ketat yang bikin takut dikeluarkan, tutor dan
pengajar yang mumpuni. Banyak inspirasi berharga yang kudapatkan dari FAHIMNA
yang tak kudapatkan di buku dan bimbingan bahasa Arab lainnya.
Di FAHIMNA itu waktunya fleksibel,
sehingga kami benar-benar bisa menikmati setiap materi yang sudah terjadwal.
Oya, FAHIMNA memiliki jadwal-jadwal yang sudah tertata sedemikian rapi dan
teratur, sehingga memudahkan sekali bagi pemalas seperti saya untuk membagi
waktu...hehe. Pokoknya, dengan mengikuti semua peraturan yang diberikan, insya
Allah tak ada kendala dalam belajar bahasa Arab.
Berikut tips-tips bagi yang ingin
bergabung dengan FAHIMNA supaya benar-benar mendapat manfaatnya :
☘Sabar. Ini paling penting. Karena awal belajar bahasa Arab memang
sulit, namun lama-lama akan mudah, insya Allah. Intinya, sabar dalam mengikuti
semua materi. Modul harus dibaca dengan sebaik-baiknya, kalau bisa
diulang-ulang sampai paham. Kalau tidak paham baru ditanyakan ke Pak Ustadz
atau Bu Ustadzahnya yang masya Allah baiknya -baarakallahu fiihima-. Di FAHIMNA
juga banyak soal-soalnya, jadi sering-sering berlatih juga.
☘ Istiqomah. Ini yang paling berat. Namun, di FAHIMNA kita akan
ketemu banyak teman sholih sholihah yang insya Allah akan memompa semangat kita
supaya tidak kendor dalam belajar. Sejauh ini, banyak yang masih bertahan di
FAHIMNA meskipun beberapa sudah gugur karena ada udzur.
☘ Banyak-banyak doa supaya Allah memudahkan kita dalam menata niat
karena-Nya semata dan dalam rangka menuntut ilmu agama. Dan banyak berdoa
supaya diberi kemudahan dalam memahami bahasa Arab. Karena hanya Allah-lah yang
Maha Pemberi Hidayah. Ketuklah pintu Allah, niscaya Ia akan memberi apapun yang
kita inginkan.
☘ Jangan mudah menyerah... tetap semangat... dan sampai jumpa di
wisuda FAHIMNA. ^_^
Inilah seklumit kisah dari akhwat
Jawa. Moga-moga bermanfaat untuk penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Wa
billaahit taufiiq.
(Fatma Berliandina, 20 Tahun,
Mahasiswi, Kediri)
Sumber: Ebook "Aku & Fahimna" (Masih proses editing. Insya Allah nanti akan dipublikasikan dan bebas download)
Bismillaah.. Maa syaa Allah, tadi siang liat postingannya di beranda, eh malamnya dapat postingan yang lebih detail lagi, di suguhin kisah yang ada di dalam buku. yang paling penting SABAR nunggu ebook nya ^_^ Barakallahu fiykum..
BalasHapus