Jumat, 19 Agustus 2016

SEKELUMIT TENTANG AKU & FAHIMNA



Jika ditanya tentang bahasa Arab, aku sudah mulai mengenalnya sejak tujuh tahun silam. Tepatnya saat kelas VII (kelas 1 MTs). Sudah lama, kan? Tentu iya, lama banget malahan. Namun bagiku, bahasa Arab hanya sekadar teori yang berlalu begitu saja. Tanpa ada sedikitpun kesan istimewa yang bersemai di hati.
Bahkan, saat MTs, bahasa Arab adalah pelajaran paling menakutkan dan paling MOMOK. Begitupun pelajaran-pelajaran lain yang ada TULISAN ARAB-nya. Mulai dari Qur’an-Hadits, Fiqh, dll. Ngeri kan kalau disuruh ketemu hampir tiap hari? Apalagi diriku tak bisa membaca Al-Quran dengan baik dan benar, karena aku hanyalah anak lugu lulusan SD, bukan SDI apalagi MI. Bayangkan saja seperti apa keadaanku saat itu. Kalau diibaratkan mungkin seperti air hujan yang menetes deras di atas genting. Detak jantungku berdenyut hebat karena saking takutnya. Benar-benar miris.

Namun, seiring berjalannya waktu,
alhamdulillah Allah memberiku taufiq untuk menyukai bahasa kitab-Nya, bahasa Arab. Semua mengalir begitu saja, tanpa pernah kumengerti dengan jeli kenapa aku bisa tertarik dengannya. Sepengetahuanku yang dangkal, mungkin karena hidayah Allah melalui pengajian-pengajian ilmiah yang biasa kuikuti saat itu. Sehingga memompa semangatku untuk berjuang keras dalam belajar bahasa Al-Quran dan As-Sunnah dulu sebelum masuk ke ranah pemahaman dalil.

Sejak saat itu, mulai nampaklah kemampuan paling menonjol yang Allah anugrahkan untukku. Yaitu kemampuan bahasa Arab lebih maju dari teman-teman sekelasku. Bukan maksud tuk menyombongkan diri, namun bukankah Allah melebihkan seseorang pada masing-masing bidangnya? Begitulah rencana Allah yang tak pernah kusangka-sangka sebelumnya. 

Walhamdulillah.

Tapi, ternyata perasaan bahagiaku hilang musnah begitu saja ketika aku memasuki jenjang lebih tinggi, tepatnya di perguruan tinggi dan memiliki banyak kenalan baru yang notabene orang pondokan. Kebetulan saat itu aku memilih jurusan bahasa Arab. Aku merasa sangat kecil sekali, karena kemampuan bahasa Arabku tak ada apa-apanya dibanding mereka.

Nyaliku kembali ciut. Kendala-kendala belajar bahasa Arab mulai kutemui kembali. Buku-buku pintar berbahasa Arab sudah banyak kubaca dan kupelajari, namun tak ada satupun yang mengendap lama di otakku. Sampai akhirnya Allah mempertemukanku dengan satu situs internet yang amat bagus tentang bahasa Arab. Akhirnya aku langsung membeli satu paket berisi 10 buku berjudul FAHIMNA secara online lewat situs tersebut. Itulah awal mengenal buku ‘ajaib’ ini. Kebetulan sekali, FAHIMNA ini adalah buku otodidak yang mudah dipelajari tanpa harus bersama guru, bahkan orang awam sekalipun. Benar-benar mantap pokoknya.

Tak lama kemudian, Allah menuntunku untuk mengikuti pelatihan FAHIMNA via Facebook dan Whatsapp. Bahkan aku diberi kesempatan untuk menjadi angkatan pertama disana. Segala puji hanya milik Allah. Pelatihan FAHIMNA online benar-benar mengubah mindset ku tentang sulitnya bahasa Arab beserta kendalanya. Ia ternyata sangat mudah, bahkan bahasa Inggris sampai kalah. 

Selama ini (sebelum ta’arufan sama FAHIMNA), aku banyak mengalami kesulitan dalam beberapa hal ini :

Tashrif yang sering lupa dan malas menghafal karena saking banyaknya. Bahkan hanya sekadar menghafal tanpa pernah tahu apa sebenarnya maksud menashrif itu.

Sama sekali tidak tahu tentang i’rob dan tata caranya.

Malas belajar kalau tidak ada peraturan ketat.

Tidak bisa baca huruf arab gundul dengan baik dan benar.

Alhamdulillah untuk kesekian kalinya, semua kesulitan itu hilang secara perlahan-lahan seiring berjalannya belajar FAHIMNA via Whatsapp. Kok bisa secepat itu padahal baru kenal FAHIMNA sekitar hampir setahun saja? Iya, karena FAHIMNA memang istimewa. Pelajarannya mudah ditangkap dengan baik, peraturan ketat yang bikin takut dikeluarkan, tutor dan pengajar yang mumpuni. Banyak inspirasi berharga yang kudapatkan dari FAHIMNA yang tak kudapatkan di buku dan bimbingan bahasa Arab lainnya.
Di FAHIMNA itu waktunya fleksibel, sehingga kami benar-benar bisa menikmati setiap materi yang sudah terjadwal. Oya, FAHIMNA memiliki jadwal-jadwal yang sudah tertata sedemikian rapi dan teratur, sehingga memudahkan sekali bagi pemalas seperti saya untuk membagi waktu...hehe. Pokoknya, dengan mengikuti semua peraturan yang diberikan, insya Allah tak ada kendala dalam belajar bahasa Arab.

Berikut tips-tips bagi yang ingin bergabung dengan FAHIMNA supaya benar-benar mendapat manfaatnya :

Sabar. Ini paling penting. Karena awal belajar bahasa Arab memang sulit, namun lama-lama akan mudah, insya Allah. Intinya, sabar dalam mengikuti semua materi. Modul harus dibaca dengan sebaik-baiknya, kalau bisa diulang-ulang sampai paham. Kalau tidak paham baru ditanyakan ke Pak Ustadz atau Bu Ustadzahnya yang masya Allah baiknya -baarakallahu fiihima-. Di FAHIMNA juga banyak soal-soalnya, jadi sering-sering berlatih juga.

Istiqomah. Ini yang paling berat. Namun, di FAHIMNA kita akan ketemu banyak teman sholih sholihah yang insya Allah akan memompa semangat kita supaya tidak kendor dalam belajar. Sejauh ini, banyak yang masih bertahan di FAHIMNA meskipun beberapa sudah gugur karena ada udzur.

Banyak-banyak doa supaya Allah memudahkan kita dalam menata niat karena-Nya semata dan dalam rangka menuntut ilmu agama. Dan banyak berdoa supaya diberi kemudahan dalam memahami bahasa Arab. Karena hanya Allah-lah yang Maha Pemberi Hidayah. Ketuklah pintu Allah, niscaya Ia akan memberi apapun yang kita inginkan.

Jangan mudah menyerah... tetap semangat... dan sampai jumpa di wisuda FAHIMNA. ^_^
Inilah seklumit kisah dari akhwat Jawa. Moga-moga bermanfaat untuk penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Wa billaahit taufiiq.

(Fatma Berliandina, 20 Tahun, Mahasiswi, Kediri)

Sumber: Ebook "Aku & Fahimna" (Masih proses editing. Insya Allah nanti akan dipublikasikan dan bebas download)

1 komentar:

  1. Bismillaah.. Maa syaa Allah, tadi siang liat postingannya di beranda, eh malamnya dapat postingan yang lebih detail lagi, di suguhin kisah yang ada di dalam buku. yang paling penting SABAR nunggu ebook nya ^_^ Barakallahu fiykum..

    BalasHapus