KENAPA “MIN QOBLU” BUKAN “MIN QOBLI”?
Sebagaimana sudah kita ketahui, fungsi huruf jar adalah menjadikan isim yang terletak di depannya menjadi majrur. Diantara ciri isim yang majrur adalah berharokat akhir kasroh.
عَنِ النَّبِيِّ |
مِنَ اللهِ |
Dari Nabi |
Dari Allah |
Terkait perbedaan “مِنْ” dan “عَنْ” bisa dibaca di buku 44 CATATAN BAHASA ARAB.
Namun, terkadang kita dapati dalam al-Qur’an, isim setelah huruf jar berharokat dhommah, bukan kasroh. Misalnya pada surat ar-Ruum (30) ayat 4.
لِلّٰهِ الْاَمْرُ مِنْ قَبْلُ وَمِنْ بَعْدُ |
Bagi Allah-lah urusan sebelum dan setelah (mereka menang) |
Bagaimana penjelasannya? Begini…
>>> Lafazh “قَبْلَ” dan “بَعْدَ” adalah ISIM (ZHOROF).
>>> Kedua lafazh ini menjadi manshub jika pemakaiannya disandarkan kepada selainnya (menjadi mudhof).
بَعْدَ الْمَغْرِبِ |
قَبْلَ الْعِشَاءِ |
Setelah Maghrib |
Sebelum Isya |
>>> Ketika mudhof ilaihnya dibuang (tidak disebutkan), maka kedua lafazh ini statusnya menjadi isim mabni dengan diberi harokat akhir dhommah. Lihat kembali ayat di atas.
>>> Cara I’robnya secara umum:
ظَرْفٌ مَبْنِيٌّ عَلَى الضَّمِّ |
اِسْمٌ مَبْنِيٌّ عَلَى الضَّمِّ |
Zhorof mabni di atas dhommah |
Isim mabni di atas dhommah |
>>> Mudhof ilaih yang dibuang pada ayat di atas diperkirakan adalah:
مِنْ قَبْلِ كُلِّ شَيْءٍ |
مِنْ قَبْلِ الْغَلَبِ وَمِنْ بَعْدِهِ |
Dari sebelum segala sesuatu |
Dari sebelum menang dan setelahnya |
Wallahu a’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar