📒 KISAH PENGALAMAN HIDUP: AKU & BAHASA ARAB (13)
✍️ BELAJAR MENERJEMAHKAN
Untuk bisa baca kitab gundul, paling tidak ada tiga hal yang harus kita lakukan:
Pertama, belajar kaidah Nahwu Shorof. Minimal sampai tingkat menengah.
Kedua, menghafal banyak mufrodat.
Ketiga, banyak latihan baca dan menerjemahkan.
*****
Waktu itu,
setelah belajar kaidah Nahwu Shorof dasar, saya jadi semangat untuk membaca dan menerjemahkan kitab gundul. Senang rasanya kala itu kalau bisa mendapatkan kitab gundul dan versi terjemahannya.Ada beberapa kitab gundul yang saya punya waktu itu plus terjemahannya. Diantaranya kitab Ilmu Ushul Bida' karya Syaikh Ali Hasan rahimahullah dan kitab Rof'ul Malam karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah.
Cara belajar saya waktu itu, pertama saya baca dulu kitab yang berbahasa Arab. Saya berusaha terjemahkan. Kalau ada kata yang asing, saya buka kamus. Kemudian, saya coba cocokan terjemahan saya dengan buku terjemahan.
Alhamdulillah, dengan cara ini, hafalan mufrodat saya semakin bertambah. Namun waktu itu, saya masih kesulitan untuk menentukan posisi setiap kata dalam kalimat. Sebab, ilmu Nahwu saya masih sangat dasar.
Kemudian juga, setelah saya evaluasi, cara belajar yang saya lakukan kurang tepat dari sisi pemilihan kitab panduan yang digunakan. Seharusnya, saya mulai dari yang mudah terlebih dahulu. Misalnya dari rangkaian kata atau cerita pendek. Atau, mulai dari membaca kutipan kitab dulu.
Namun, itulah yang dulu bisa saya lakukan. Sebab, sarana belajar yang saya punya cuma itu. Saya belum dapat sarana latihan baca kitab untuk pemula seperti yang saya susun sekarang ini.
Bersambung..
@MuhammadMujianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar