Laman

Rabu, 11 Maret 2015

PENDAHULUAN (BAB 2)



PENDAHULUAN
 
BAB 2
PENGETAHUAN UMUM

            Agar kegiatan belajar kita menjadi mudah, ada beberapa hal yang harus kita ketahui dan pahami terlebih dahulu.
 
1.    Huruf Hijaiyyah (اَلْحُرُوْفُ الْهِجَائِيَّةُ) ada 29, yaitu:
ﺍ ﺏ ﺕ ﺙ ﺝ ﺡ ﺥ ﺩ ﺫ ﺭ ﺯ ﺱ ﺵ ﺹ ﺽ ﻁ ﻅ ﻉ ﻍ ﻑ ﻕ ﻙ ﻝ ﻡ ﻥ ﻭ ﻫ ﺀ ﻱ


2.     Huruf ALIF ( ) berbeda dengan HAMZAH ()
Diantara perbedaannya adalah:
A.    Alif hanya bisa diberi harokat apabila terletak di awal kata. Contoh:

اِقْرَأْ
ﺍَﻟْﻤَﺴْﺠِﺪُ
ﺍُﻛْﺘُﺐْ
Bacalah
Masjid
Tulislah

Namun, jika terletak di tengah atau di akhir kata, alif tidak bisa diberi harokat. Ingat ini baik-baik!!!

B.     Hamzah  bisa diberi harokat dimanapun posisinya dalam kata.

قَرَأَ
سَأَلَ
أَكَلَ
Membaca
Bertanya
Makan

     
C.     Hamzah bisa ditulis di atas huruf alif, wawu, dan ya. Namun, bisa juga ditulis sendirian.

نَبَأَ
شَاطِئٌ
اِمْرُؤٌ
جُزْءٌ
Memberitakan
Tepian
Orang
Bagian

3.     Huruf alif yang terletak di akhir kata ada yang tegak (), dan ada yang bengkok ().

ﺍَﻟْﻔَﺘَﻰ
ﺍَﻟْﻬُﺪَﻯ
ﺍَﻟْﻌَﺼَﺎ
اَلدُّنْيَا
Pemuda
Petunjuk
Tongkat
Dunia

4.    Sebuah kata yang diawali alif-lam (ﺍﻝ) tidak boleh ditanwin. Sebab, ALIF-LAM dan TANWIN TIDAK BOLEH bergabung dalam satu kata. Jika dalam satu kata sudah terdapat alif-lam, maka kata itu tidak boleh ditanwin. Begitupun sebaliknya.



SALAH
BENAR
BENAR
ﺍَﻟْﻤَﺴْﺠِﺪٌ
ﻣَﺴْﺠِﺪٌ
ﺍَﻟْﻤَﺴْﺠِﺪُ
ﺍَﻟْﻜِﺘَﺎﺏٌ
ﻛِﺘَﺎﺏٌ
ﺍَﻟْﻜِﺘَﺎﺏُ

Lalu, apa bedanya kata yang beralif-lam dengan yang tidak? Akan datang penjelasannya nanti insya Alloh.

5.    Apabila alif-lam (ﺍﻝ) dirangkaikan dengan HURUF-HURUF QOMARIYYAH, maka cara membacanya seperti membaca kata “Al-Qomar (ﺍَﻟْﻘَﻤَﺮُ)”, yaitu dengan MENSUKUNKAN huruf lam-nya.
Huruf qomariyyah ada14, yaitu:

                         

            Contoh:

Kelas
اَلْفَصْلُ
Yang pertama
اَلْأَوَّلُ
Bulan
اَلْقَمَرُ
Rumah
اَلْبَيْتُ
Kursi
اَلْكُرْسِيُّ
Yang cantik
اَلْجَمِيْلَةُ
Majalah
اَلْمَجَلَّةُ
Cerita
اَلْحِكَايَةُ
Petunjuk
اَلْهِدَايَةُ
Kebaikan
اَلْخَيْرُ
Wasiat
اَلْوَصِيَّةُ
Ilmu
اَلْعِلْمُ
Keyakinan
اَلْيَقِيْنُ
Yang ghaib
اَلْغَيْبُ

            Alif-lam (ﺍﻝ) yang bertemu dengan ke-14 huruf di atas disebut ALIF-LAM AL-QOMARIYYAH (اَلْقَمَرِيَّةُ).
CARA MENGHAFALNYA ialah dengan menghafal UNGKAPAN berikut:

أَبْغِ حَجَّكَ وَ خَفْ عَقِيْمَهْ



6.     Namun, apabila sebuah kata diawali oleh SELAIN ke-14 huruf di atas (ditambah alif), yaitu:

             

Ketika diberi alif-lam (ﺍﻝ) di awalnya, maka huruf lam () tidak dibaca, kemudian ke-14 huruf ini diberi tasydid (   ّ   ).

Matahari
اَلشَّمْسُ
Taubat
اَلتَّوْبَةُ
Shalat
اَلصَّلَاةُ
Tiga
الثَّلَاثَةُ
Kesesatan
اَلضَّلَالَةُ
Toko
الدُّكَّانُ
Dokter
اَلطَّبِيْبُ
Dzikir
اَلذِّكْرُ
Zalim
اَلظَّالِمُ
Kepala
اَلرَّأْسُ
Malam
اَللَّيْلُ
Berkunjung
اَلزِّيَارَةُ
Nikmat
اَلنِّعْمَةُ
Langit
اَلسَّمَاءُ


Ke-14 huruf di atas disebut huruf-huruf syamsiyyah. Kemudian, alif-lam yang bertemu dengan ke-14 huruf ini disebut ALIF-LAM ASY-SYAMSIYYAH (اَلشَّمْسِيَّةُ  ). Sebab alif-lam (ﺍﻝ ) dibacanya sama seperti membaca asy-syams (اَلشَّمْسُ), yaitu dengan tidak membaca huruf lam-nya. Jadi huruf lam dianggap tidak ada.


7.     Apabila ada kata yang berawalan alif-lam (ﺍﻝ ) dibaca sendirian (tidak dibaca bersambung dengan kata sebelumnya), maka cara membacanya adalah dengan memfathahkan huruf alif (Perhatikan contoh di atas).
Namun, jika dibaca bersambung dengan kata sebelumnya, maka huruf alif tidak dibaca (dianggap tidak ada). Adapun huruf lam ( ) mengikuti ketentuan nomor 5 dan 6 di atas.
ﻭَﺍﻟْﻘَﻤَﺮُ
ﺍَﻟْﻘَﻤَﺮُ
وَالشَّمْسُ
اَلشَّمْسُ




8.     Apabila ada kata yang berakhiran sukun bertemu dengan kata yang berawalan alif-lam, jika ingin dibaca sendiri-sendiri (tidak bersambung), caranya sbb:

ﺍُﻛْﺘُﺐْ ﺍَﻟْﻜِﺘَﺎﺏَ
جَاءَتْ اَلطَّالِبَةُ
Tulislah buku itu
Telah datang siswi itu

Namun, jika ingin dibaca bersambung, maka kata yang berakhiran sukun UMUMNYA diubah menjadi KASROH, seperti:

ﺍُﻛْﺘُﺐِ ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏَ
جَاءَتِ الطَّالِبَةُ

9.    UMUMNYA, dalam satu kata, harokat sebelum wawu () adalah dhommah (), sebelum alif () adalah fathah (), dan sebelum ya () adalah kasroh (). Contoh:

يَرْمِي
يَخْشَى
يَدْعُو
Melempar
Takut
Memanggil
مُسْلِمِيْنَ
مُسْلِمَانِ
مُسْلِمُوْنَ
Orang-orang Islam
Dua orang Islam
Orang-orang Islam

Oleh karena itu, jika kita melihat huruf ﻭ ﻱ ﺍ pada sebuah kata, maka kita bisa menerapkan ketentuan ini untuk sementara, jika kita belum tahu harokat pastinya.
10.               Huruf “ﻝِ” (arti: untuk) jika bergabung dengan kata yang beralif-lam, maka huruf alif yang ada di awal kata itu dibuang. Contoh:

لِلّه
ﻝِ +  الله
ﻟِﻠْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴْﻦَ
ﻝِ  + ﺍَﻟْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴْﻦَ

11.              Huruf ta () ada dua bentuk: (1) TA MAFTUHAH (اَلتَّاءُ الْمَفْتُوْحَةُ) dan (2) TA MARBUTHOH (اَلتَّاءُ الْمَرْبُوْطَةُ).
Ta maftuhah () artinya adalah ta yang terbuka, sedangkan ta marbuthoh () artinya adalah ta yang terikat/tertutup. Contoh:

ﻣِﻤْﺴَﺤَﺔٌ
سَبُّوْرَةٌ
ﺻَﻮْﺕٌ
ﻣَﻮْﺕٌ
Penghapus
Papan tulis
Suara
Kematian

12.              UMUMNYA, sebuah kata yang berharokat akhir fathatain (), ditambahkan huruf alif () di akhirnya. Contoh:

ﺯَﻳْﺪًﺍ
ﺯَﻳْﺪٌ
ﻗَﻠَﻤًﺎ
ﻗَﻠَﻢٌ
ﻛِﺘَﺎﺑًﺎ
ﻛِﺘَﺎﺏٌ
Zaid
Zaid
Pena
Pena
Buku
Buku

KECUALI untuk kata yang berakhiran ta marbuthoh () dan berakhiran hamzah (ء), tidak diberi alif di akhir katanya. Contoh:

نِسَاءً
نِسَاءٌ
ﻣَﺪْﺭَﺳَﺔً
ﻣَﺪْﺭَﺳَﺔٌ
Para wanita
Para wanita
Sekolah
Sekolah
سَمَاءً
سَمَاءٌ
ﻣَﻜْﺘَﺒَﺔً
ﻣَﻜْﺘَﺒَﺔٌ
Langit
Langit
Perpustakaan
Perpustakaan

13.    Sebuah kata yang berakhiran ta marbuthoh (), apabila bersambung dengan kata lain secara langsung (menempel), maka huruf ta marbuthoh berubah menjadi ta maftuhah. Sebab ta marbuthoh posisinya hanya ada di akhir kata. Contoh:

ﻣَﻜْﺘَﺒَﺘُﻚَ
ﻣَﻜْﺘَﺒَﺔٌ + ﻙَ
Perpustakaanmu
Kamu + Perpustakaan
مَدْرَسَتُهُ
ﻣَﺪْﺭَﺳَﺔٌ + هُ
Sekolahnya
Dia + Sekolah


Namun, jika tidak bersambung secara langsung (menempel), maka tidak berubah. Contoh:
ﻣَﻜْﺘَﺒَﺔُ ﺍﻟْﻤَﺪِﻳْﻨَﺔِ
ﻣَﺪْﺭَﺳَﺔُ ﺍﻟْﻘَﺮْﻳَﺔِ
Perpustakaan kota
Sekolah desa

14.    Dalam bahasa Arab, ada beberapa kata yang bentuk tulisannya sama, namun memiliki arti dan fungsi yang berbeda. Contoh:

ﻣَﻦْ
Siapa/barangsiapa/yang
ﻣَﺎ
Apa/apapun/yang

ﻻَ
Jangan/tidak
ﻭَ
Dan/demi/bersama


Lalu, bagaimana cara membedakannya? Akan datang penjelasannya nanti insya Alloh.


LATIHAN:

1. BACALAH kata-kata berikut ini dengan harokat yang benar!

ﺍﻟﻮَﻟَﺪُ
Anak
الأَرْضُ
Bumi
ﺍﻟﺘِﻠْﻤِﻴْﺬُ
Murid
ﺍﻟﻨَﺎﻓِﺬَﺓُ
Jendela
ﺍﻟﺰُﺟَﺎﺟَﺔُ
Kaca
ﺍﻟﻈَﺎﻟِﻢُ
Orang yang zhalim
ﺍﻟﻐُﺮْﻓَﺔُ
Kamar
ﺍﻟﺠَﻤَﻞُ
Onta
ﺍﻟﻠِﺴَﺎﻥُ
Lidah
ﺍﻟﻤَﺪِﻳْﻨَﺔُ
Kota

2. Ubahlah harokat akhir kata-kata berikut ini menjadi fathatain!

عَلِيٌّ
Si Ali
ﻣَﺴْﺠِﺪٌ
Masjid
ﻗَﺎﺭُﻭْﺭَﺓٌ
Botol
خَطَأٌ
Salah
ﻣَﻜْﺘَﺒَﺔٌ
Perpustakaan
دَاءٌ
Penyakit
ﻣَﺪْﺭَﺳَﺔٌ
Sekolah
جَزَاءٌ
Balasan
ﺳَﺮِﻳْﺮٌ
Tempat tidur
ﻋَﺎﻟَﻢٌ
Alam
ﺑَﻴْﺖٌ
Rumah
دَوَاءٌ
Obat
سَوَاءٌ
Sama
جَوَّالٌ
HP
مُحَمَّدٌ
Si Muhammad


3. Masukkan alif-lam “ﺍﻝ” ke dalam kata-kata berikut!

ﻣِﻨْﺪِﻳْﻞٌ
Sapu tangan
مُدَرِّسَةٌ
Guru wanita
ﻣِﻔْﺘَﺎﺡٌ
Kunci
ﺷَﻮْﻛَﺔٌ
Garpu
ﻛُﺮْﺳِﻲٌّ
Kursi
ﻣِﻠْﻌَﻘَﺔٌ
Sendok
ﻧَﺠْﻢٌ
Bintang
ﺩَلْوٌ
Timba
ﻗَﻤِﻴْﺺٌ
Kemeja
دَرَّاجَةٌ
Sepeda

4. HAFALKAN semua KOSA KATA di ATAS! BACALAH BERULANG-ULANG ! (Minimal 10X)

2 komentar:

  1. السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

    Mau tanya, apa fungsi dari pengubahan "fathatain di akhir kata? (Bukankah artinya tidak berubah? ). Syukran.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikumussalam wa Rahmatullahi wa Barakatuh.
      Ini nanti berkaitan dengan kedudukan kata. Walaupun makna sama, tapi kedudukan berbeda.
      Pembahasannya ada di dalam kaidah nahwu. Silakan lanjutkan belajarnya.

      Hapus