Laman

Selasa, 19 April 2022

AKU & BAHASA ARAB (BAB 45): BELAJAR SAMPAI MATI

 


BAB 45

BELAJAR SAMPAI MATI



Tiada kata “berhenti” untuk belajar. Meskipun kita sudah tidak sekolah lagi, kita tetap harus terus belajar. Terutama belajar ilmu-ilmu yang berkaitan dengan ibadah kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Pada suatu hari, ada orang yang melihat Imam Ahmad rahimahullah sedang berjalan sambil membawa wadah tinta. Dia pun heran dan menanyakan alasannya.

Imam Ahmad rahimahullah menjawab:


مَعَ الْمَحْبَرَةِ إِلَی الْمَقْبَرَةِ

"Bersama wadah tinta, hingga ke kuburan".

Maksudnya, belajar itu sampai mati. Selagi hayat masih di kandung badan, tiada kata berhenti untuk belajar.


*****

Alhamdulillah, sampai sakarang, saya masih dibantu Allah Subahanahu wa Ta'ala untuk terus belajar. Diantaranya belajar kaidah-kaidah bahasa Arab.

Buku-buku pelajaran bahasa Arab masih terus saya tambah. Sebagian ada yang saya beli, sebagian lagi saya ambil dari internet berupa ebook.

Beberapa majelis pembelajaran bahasa Arab masih suka saya ikuti. Diantaranya majelis kitab Mulakhosh yang dibimbing oleh Ustadz Abu Kunaiza, PhD (Doktor di Bidang Nahwu King Saud University) di chanel telegram https://t.me/nadwaabukunaiza. Buku-buku karya beliau pun hampir semuanya saya koleksi.

Saya juga banyak mengambil faidah dari banyak ahli bahasa Arab yang menshare ilmunya di dunia maya. Ada yang via FB, Youtube, Telegram, dll. Misalnya saja Ustadz Khalid Abdul Aziz (Penulis kitab An-Nahwu At- Tathbiqi), Ustadz Muhammad Makkaawi, dll.

Video-video berbahasa Arab banyak saya download dan saya tonton. Ada yang berupa ceramah ulama, film kartun anak, kisah bersambung, dll. Ratusan jumlahnya. Sebagiannya ada yang saya tonton hingga berkali-kali.

Saya juga sering menonton video tentang motivasi dan strategi belajar bahasa Arab. Pembicaranya kebanyakan berasal dari luar Indonesia. Saya juga suka menonton video para santri dalam negeri yang sedang praktik mengajar di kelas menggunakan bahasa Arab. Jika ada yang menurut saya bagus untuk ditiru, maka saya tiru dan modifikasi saat mengajar di kelas.

Sebelum KABARNAS (Tahun 2019), saya pernah ikut majelis bahasa Arab untuk tingkat dasar lagi. Pengajarnya adalah kawan saya alumni Gontor yang dulu pernah mengajari saya bahasa Arab.

Saya belajar bersama kawan-kawan yang mereka juga belajar di majelis saya. Jadi, saya belajar bareng murid-murid saya. Kita belajar bersama. Waktu itu, kami mempelajari Kitab Silsilah (Kitab Ta'bir). Selain ingin mengisi waktu luang dan muroja'ah, saya juga ingin mengambil faidah dari cara mengajar kawan saya ini.

Intinya, sampai sekarang, saya masih terus belajar bahasa Arab. Saya pun terus meminta kepada Allah subhanahu wa Ta’ala agar dijadikan orang yang mahir dalam ilmu-ilmu bahasa Arab.

Semoga kita semua senantiasa diberi semangat dan kemudahan dalam mempelajari ilmu-ilmu yang bemanfaat.


Bersambung...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar