Laman

Kamis, 03 Maret 2022

AKU & BAHASA ARAB (BAB 6): WISMA AS-SUNNAH

 


BAB 6

WISMA AS-SUNNAH



Saat akhir-akhir perkuliahan di tingkat satu (1999), saya sudah mengenal pengajian keislaman yang membahas kitab berbahasa Arab. Ada satu kajian Islam yang sempat beberapa kali saya ikuti. Lokasinya cukup jauh dari kampus. Perlu dua kali naik angkot untuk menuju ke sana.

Ustadz pengisi kajian membahas beberapa kitab ulama. Kitab rujukannya masih berbahasa Arab. Diantaranya, beliau membahas kitab Bulughul Maram dan Al-Arba'in An-Nawawiyyah. Beliau membahas kedua kitab ini berdasarkan penjelasan para ulama. Bukan berdasarkan pendapat pribadi beliau.

Lewat pengajian inilah saya mulai paham cara memahami Islam dengan benar. Ustadz di pengajian mengajarkan agar kita harus memahami Islam sesuai dengan pemahaman para Sahabat Nabi radhiyallahu ‘anhum. Sebab, merekalah orang yang paling paham tentang Islam. Mereka paling paham Al-Qur’an dan As-Sunnah. Mereka mendapat bimbingan langsung dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam.

Ustadz di pengajian sering mengingatkan agar kita tidak memahami al-Qur'an dan as-Sunnah berdasarkan pemahaman sendiri. Dalam beragama, kita harus berlandaskan ilmu. Dan ilmu yang dimaksud adalah Al-Qur’an dan As-Sunnah sesuai dengan pemahaman para Sahabat Nabi radhiyallahu ‘anhum.

Setelah ikut pengajian, saya pun mulai merasakan arti pentingnya bahasa Arab. Diantaranya, kalau kita bisa bahasa Arab, kita bisa belajar Islam langsung dari kitab-kitab para ulama yang berbahasa Arab. Tidak hanya dari buku-buku terjemahan. Mulailah tumbuh kecintaan terhadap bahasa Arab di hati saya.


*****

Wisma As-Sunnah tidak sebesar Wisma Al-Qudwah. Hanya rumah kecil yang terdiri dari enam kamar. Lima kamar ditempati satu orang, dan satu kamar ditempati dua orang. Jadi, total penghuni Wisma As-Sunnah ada tujuh orang, termasuk saya.

Kami tidak kuliah di fakultas yang sama. Ada yang kuliah di Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta), Fakultas Kehutanan (Fahutan), Fakultas Perikanan (Faperikan), dan Fakultas Peternakan (Fapet). Kami semua satu angkatan di IPB, angkatan 35. Dan kami semua sama-sama sudah mengenal kajian kitab. Kami rutin menghadiri sebuah pengajian kitab setiap hari Ahad yang berlokasi di Masjid Rumah Sakit PMI Bogor. Namanya Masjid Asy-Syifa.

Kami sepakat untuk mengadakan pembinaan bahasa Arab di kosan. Ada dua guru yang kemudian mengajar kami. Pertama, Ustadz Wandy hafizhahullah. Beliau alumni Gontor. Beliau waktu itu kuliah lagi di IPB, mengambil program D3. Beliau termasuk penguni Wisma As-Sunnah.

Kedua, Ustadz Bukit hafizhahullah. Beliau kakak kelas saya di IPB. Kami satu jurusan. Beliau masuk IPB tahun 1995, sedangkan saya tahun 1998. Beliau tinggal di kosan yang berbeda.

Pembinaan bahasa Arab berlangsung selama enam hari setiap pekan. Dari hari Senin hingga Sabtu. Waktu belajarnya ba'da Subuh sekitar satu jam.

Kitab apa yang kami pelajari waktu itu? Bagaimana cara belajarnya?

Insya Allah, akan saya ceritakan nanti.


Bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar