Ada beberapa hal PENTING yang perlu kita ketahui terkait materi
yang sudah kita pelajari kemarin (MATERI 1 PEKAN 1)
>>> Penerjemahan FI’IL MADHI
Dalam proses penerjemahan FI’IL MADHI sering tidak ditambahkan kata
“TELAH” di depannya. Namun dari bentuk katanya kita tahu bahwa itu adalah FI’IL
MADHI yang menunjukkan kejadian di waktu lampau.
Contoh:
ذَهَبَ
زَيْدٌ إِلَى الْمَدْرَسَةِ
Dzahaba Zaidun ilal Madrosati
(Ali pergi ke sekolah)
Kejadiannya telah berlalu (diwaktu LAMPAU)
>>> Makna FI’IL MUDHORE.
FI’IL MUDHORE selain menunjukkan waktu SEKARANG atau AKAN DATANG,
juga bisa menunjukkan kejadian yang sudah menjadi KEBIASAAN sehari-hari. Cara
membedakannya dilihat dari konteks atau susunan kalimatnya.
Perhatikan kalimat-kalimat berikut:
مُحَمَّدٌ
فِي الْغُرْفَةِ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ
Muhammadun fil ghurfati yaqro-ul Qur-aana
(Muhammad di dalam kamar SEDANG membaca al-Qur’an)
يَقْرَأُ
مُحَمَّدٌ اَلْقُرْآنَ أَمَامَ الْفَصْلِ غَدًا
Yaqro-u Muhammadun al-Qur-aana amaal fashli ghodan
(Muhammad AKAN membaca al-Qur’an di depan kelas BESOK)
يَقْرَأُ
مُحَمَّدٌ اَلْقُرْآنَ بَعْدَ الصُّبْحِ
Yaqro-u Muhammadun al-Qur-aana ba’das Shubhi
(Muhammad BIASA membaca al-Qur’an setelah Subuh)
Namun, dalam proses penerjemahan terkadang tidak disebutkan kata
SEDANG/AKAN/BIASA. Namun dari bentuk katanya kita tahu bahwa itu adalah FI’IL
MUDHORE yang menunjukkan makna SEDANG/AKAN/BIASA.
>>> Penggunaan huruf SA “سَ” (AKAN) & SAUFA “سَوْفَ” (KELAK)
Untuk memberi makna AKAN pada fi’il mudhore biasanya ditambahkan
huruf SA atau SAUFA di awalnya.
Contoh:
سَيَذْهَبُ
حَسَنٌ إِلَى الْمَدْرَسَةِ
Sayadzhabu Hasanun ilal madrosati
(Hasan akan pergi ke sekolah)
سَوْفَ
يَذْهَبُ حُسَيْنٌ إِلَى الْمَدِيْنَةِ لِطَلَبِ الْعِلْمِ
Saufa yadzhabu Husainun ilal Madinah li tholabil ilmi
(Husain kelak akan pergi ke kota Madinah untuk menuntut ilmu)
>>> Tips membaca FI’IL.
Ketika kita membaca sebuah FI’IL dalam kalimat, maka yang penting
bagi kita adalah:
1.
Kenali
POLA/BENTUKnya, apakah termasuk FI’IL MADHI, MUDHORE, atau AMER.
2. Kenali ARTI INTINYA. Misalnya: membaca, menulis, pergi, makan,
minum, dll.
3.
Dalam
menerjemahkan FI’IL MADHI atau MUDHORE, tidak perlu kita tambahkan kata-kata
TELAH/SEDANG/AKAN/BIASA, kecuali jika benar-benar diperlukan (Misalnya untuk
memahamkan murid kita bahwa fi’il yang sedang dibaca adalah fi’il madhi atau
mudhore).
Demikian. Semoga bermanfaat.
Wallahu a’lam.
Fahimtum?
>>> TUGAS ANTUM
1.
Klik “LIKE”
selesai membaca postingan ini.
2. SHARE potingan ini ke akun masing-masing.
3. SALIN postingan di atas ke dalam buku catatan masing-masing. Kalau
bisa FOTO catatan Antum, kemudian diupload di kolom komentar.
4.
BACA postingan
di atas secara berulang-ulang hingga benar-benar faham.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar