KEKUATAN NIAT
Para ulama menjelaskan bahwa: "Amalan yang hukum asalnya mubah, jika diniatkan ibadah, maka akan bernilai ibadah dan bisa berbuah pahala".
Amalan mubah misalnya: makan, minum, tidur, olah raga, jual-beli, tamasya, dll. Jika dikerjakan kita tidak mendapatkan pahala, dan jika ditinggalkan kita tidak berdosa. Demikian kurang lebih pengertian “amalan mubah”.
Namun,
jika amalan mubah ini kita kerjakan dalam rangka untuk kebaikan, maka kita akan mendapatkan pahala, insyaallah. Misalnya begini:Kita niat makan dan minum agar kuat dalam melakukan ibadah dan amal kebaikan lainnya.
Kita tidur cepat di malam hari agar bisa bangun dini hari untuk tahajjud dan menghafal al-Qur'an.
Kita tamasya ke tempat-tempat yang indah agar fikiran kembali segar, sehingga lebih fokus dalam beribadah sehari-hari.
Kita beli dagangan tetangga atau teman, untuk menyenangkan hatinya sekaligus untuk membantu perekonomian keluarganya.
Dll.
Dalilnya adalah hadits Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam:
إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى
“Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya, dan setiap orang akan dibalas sesuai dengan apa yang ia niatkan.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Jadi, agar hidup kita ini bisa bertabur pahala, coba mulai sekarang kita hadirkan niat baik dalam setiap aktifitas keseharian kita. Agar dengan begitu, tabungan pahala kita semakin banyak.
Sebagai contoh, pernah suatu ketika, saya hendak membayar bubur yang baru saja saya makan bersama istri. Totalnya Rp. 20.000 untuk 2 mangkok bubur dan 8 tusuk sate (usus dan ampela).
Saya ambil semua uang di kantong. Saya lihat ada 1 lembar uang Rp. 20.000-an dan beberapa lembar uang Rp. 5.000-an. Awalnya saya ingin kasih ke tukang bubur uang yang 20.000-an. Tapi kemudian saya teringat dengan pembahasan tentang niat.
Akhirnya, saya pilih untuk memberikan beberapa lembar uang Rp. 5.000-an ke tukang bubur. Niat saya untuk memudahkan beliau dalam mendapatkan uang kembalian. Sebab biasanya, ada saja pembeli yang membayar dengan uang besar di pagi hari.
Naah...
Jadi begitu…
Faham, kan?
Silakan dipraktikan!
# Dikutip dari buku “JANGAN BERHARAP PADA MANUSIA!”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar