📒 KISAH PENGALAMAN HIDUP: AKU & BAHASA ARAB (12)
✍️ MENGENAL KITAB SILSILAH
Sama seperti sebelumnya, saya hanya setahun kos di Wisma As-Sunnah. Setelah itu, saya pindah kosan. Lokasinya agak jauh dari pangkalan angkot. Nama kosannya Ar-Riyadh.
Kosannya sama seperti Wisma As-Sunnah. Sebuah rumah kecil. Namun, cuma terdiri dari tiga kamar. Setiap kamar diisi oleh dua orang. Di Wisma inilah saya kemudian berkenalan dengan Kitab Silsilah Ta'lim Al-Lughah Al-'Arabiyyah.
Waktu itu,
saya sudah tidak bersama kawan saya yang alumni Gontor itu. Dia pindah kosan. Namun, ada satu kawan saya yang lumayan bisa bahasa Arab. Namanya Zaki Rachmawan.Beliau masih satu angkatan dengan saya. Waktu tingkat satu, kita tinggal di kosan yang sama, di Wisma Al-Qudwah. Namun, ketika naik tingkat dua, beliau ambil cuti setahun untuk mondok di sebuah pondok pesantren di Jawa Timur.
Jadi, sekarang beliau melanjutkan lagi kuliahnya. Sekarang masuk tingkat dua. Adapun saya sekarang berada di tingkat tiga.
Kami pun mengadakan majelis bahasa Arab di Wisma Ar-Ariyadh. Pengajarnya kawan saya ini. Kitab panduan yang digunakan adalah kitab Silsilah Ta'lim Al-Lughah Al-'Arabiyyah.
Kitab ini sebenarnya ada empat level. Setiap level terdiri dari beberapa kitab dengan pembahasan yang berbeda-beda. Ada pembahasan seputar Nahwu, Shorof, Tauhid, Hadits, dll. Kitab ini dipakai di LIPIA Jakarta pada jenjang I'dad Lughawi selama dua tahun. Kitabnya full berbahasa Arab. Kawan saya memilih kitab ini karena dia belajar kitab ini saat di pondok pesantren.
Tidak semua kitab kami pelajari. Seingat saya, hanya dua kitab: yang satu seputar hadits, dan satunya lagi seputar ta'bir (muhadatsah).
Saya lupa, berapa pertemuan dalam sepekan waktu itu. Yang jelas, belajarnya ba'da Subuh, dan hanya sekitar satu jam.
Saya waktu itu merasa kurang cocok dengan kitab panduan yang digunakan dalam belajar. Sebab, kebanyakan peserta bahkan hampir semua, belum bisa bahasa Arab. Menurut saya, bagusnya kita belajar dulu kaidah Nahwu Shorof dasar untuk bekal membaca dan memahami tulisan Arab. Baru setelah itu, kalau mau, kita pakai kitab silsilah untuk praktik baca dan memperbanyak kosakata.
Kalau bisa, kitab panduannya yang tipis2 saja, agar bisa diselesaikan dengan cepat. Sehingga siswa tidak bosan dan bisa dapat gambaran umum tentang arah pembelajaran ilmu yang sedang dipelajari. Contohnya seperti buku2 panduan belajar bahasa Arab yang sekarang saya susun.
Saya pernah sampaikan pendapat ini kepada kawan saya. Namun, beliau tetap dengan pendiriannya.
Ternyata benar dugaan saya. Beberapa bulan kemudian, pembelajaran dibubarkan, karena peserta semakin lama semakin berguguran.
Dari sini kita bisa mengambil pelajaran. Penentuan buku panduan juga penting dalam proses belajar. Kita harus pertimbangkan kondisi siswa juga.
Terkadang ada sebuah kitab, cocok digunakan di sebuah tempat. Namun, sangat tidak cocok digunakan di tempat yang lain. Oleh karena itu, seorang guru harus mempertimbangkan hal ini.
Bersambung...
@MuhammadMujianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar