KENAPA SAYA MENULIS BUKU INI?
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء والمرسلين وعلى آله وأصحابه أجمعين
Kawan-kawan yang saya cintai...
Perlu saya sampaikan di awal bahwa saya bukanlah seorang pakar bahasa Arab. Ilmu yang saya miliki masih sangat sedikit. Banyak hal yang masih harus saya pelajari terkait bahasa Arab.
Lalu, kenapa saya menulis buku ini?
Ada beberapa alasan yang mendorong saya untuk menulis buku ini. Berikut ini diantaranya:
Pertama, saya ingin mewariskan ilmu yang bermanfaat kepada generasi setelah saya. Semoga dengan begitu, saya mendapakan pahala mengalir meskipun kelak jasad saya telah dikubur di celah sempit liang lahat.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, dan anak shalih yang mendoakannnya”. (HR. Muslim)
Kedua, saya ingin mendapatkan pahala yang banyak karena telah menunjuki orang lain pada kebaikan.
Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa Sallam juga bersabda:
مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya”. (HR. Muslim)
Ketiga, saya ingin memberikan pencerahan kepada orang-orang yang baru belajar bahasa Arab, terutama yang belajarnya di luar pondok pesantren. Sebab saya perhatikan, sekarang ini banyak orang yang ingin bisa bahasa Arab. Namun, banyak juga yang tidak tahu caranya. Akhir banyak yang salah jalan, sehingga tidak sampai pada tujuan.
Oleh karena itu, lewat sharing pengalaman ini, saya berharap para pembaca bisa mendapatkan gambaran tentang cara mempelajari bahasa Arab di tingkat pemula.
Selain itu, saya juga ingin memberi contoh kepada orang-orang yang punya pengalaman lebih hebat dari saya, agar mereka mau juga berbagi pengalamannya. Harapan saya, setelah buku ini terbit, banyak yang termotivasi untuk sharing pengalaman hidup kepada orang lain lewat buku.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:
مَنْ
سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً حَسَنَةً
فَلَهُ أَجْرُهَا وَأَجْرُ مَنْ عَمِلَ
بِهَا بَعْدَهُ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ
مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْءٌ وَمَنْ سَنَّ
فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً سَيِّئَةً
كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا وَوِزْرُ مَنْ
عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ مِنْ غَيْرِ
أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ
شَيْءٌ
“Barang
siapa membuat contoh yang
baik dalam
Islam, maka dia
akan
mendapatkan pahalanya dan pahala orang yang mengamalkannya setelahnya
tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Barang siapa yang membuat
contoh jelek dalam Islam,
maka dia
akan
mendapat
dosanya dan dosa orang yang mengamalkannya setelahnya tanpa
mengurangi dosa-dosa mereka sedikitpun”.
(HR.
Muslim)
Nah, inilah diantara alasan saya menulis buku ini.
*****
Karena cerita yang saya sampaikan ini terkait peristiwa yang sudah berlangsung cukup lama, maka saya menuliskannya berdasarkan apa yang teringat di benak saya sekarang ini. Semoga tidak ada yang keliru.
Insya Allah, meskipun tidak sama persis dengan dengan kejadian sebenarnya, secara umum intinya sama. Tujuannya terpentingnya, ada pelajaran penting yang bisa diambil dari cerita yang akan saya sampaikan ini.
Semoga yang sedikit ini bermanfaat untuk diri saya pribadi dan juga untuk masyarakat.
وصلى الله وسلم على نبينا محمد وعلى آله وأصحابه أجمعين
Bogor, Rajab 1443H/Februai 2022M
Muhammad Mujianto
Apakah boleh saya terbitkan Ustadz? Biar lebih banyak yang mendapat manfaat. Ana juga menerbitkan buku Durusul Lughah. Jika berkenan silahkan wa ana 081330412003.
BalasHapus