MUKADIMAH
Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan al-Qur’an untuk ditadaburi ayat-ayatnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ |
“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.” (QS. Shaad [38]: 29) |
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَىٰ قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا |
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan al-Quran ataukah hati mereka terkunci?”. (QS. Muhammad [47]: 24) |
Tadabur beda dengan tafsir. Kalau tafsir lebih ke pembahasan makna ayat. Adapun tadabur lebih ke pembahasan tentang pelajaran yang bisa dipetik dari ayat. Tafsir adalah wasilah untuk tadabur.
Perhatikan contoh berikut!
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ |
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Fatihah [1]: 1) |
>>> TAFSIR